Laman

Entri Populer

Selasa, Desember 28, 2010

tidak paham alquran pasti menyesal

Allah SWT Tuhan Yang Maha
Pencipta dan Pemelihara seluruh
Alam dalam kitab suci Al-Qur’ an pada sebuah ayatnya membuat
sebuah pertanyaan yang
kelihatannya kecil. Pertanyaan
kecil tersebut tidak perlu
dijawab dan tidak membutuhkan
jawaban namun perlu perenungan dan persiapan. Waktu dahulu diri kita tidak ada,
saat ini diri kita ada, diadakan
oleh Allah untuk hidup dimuka
bumi. Dan nanti berikutnya diri
kita tidak ada lagi dimuka bumi. Kemana kamu manusia akan
pergi ???…… Dimuka bumi ini diri kita disuruh
oleh Allah Tuhan Semesta Alam,
untuk selalu Bertasbih
Mengagungkan dan Memuliakan
Allah Pencipta kita, Berbakti,
Tunduk patuh kepadaNya, Beriman dan Beramal sholih,
sudahkan diri kita mentaati
petunjuk Allah tersebut ??? Dan Dia (Muhammad)
bukanlah seorang yang
bakhil untuk menerangkan
yang ghaib. (QS. 81:24)
Dan al-Qur’ an itu bukanlah perkataan syaitan yang
terkutuk, (QS. 81:25)
maka kemanakah kamu akan pergi (QS. 81:26) al-Qur’ an itu tiada lain hanyalah peringatan bagi
semesta alam, (QS. 81:27)
(yaitu) bagi siapa diantara
kamu yang mau menempuh
jalan yang lurus. (QS. 81:28)
Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh
jalan itu) kecuali apabila
dikehendaki Allah, Tuhan
semesta alam. (QS. 81:29) Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah Yang tidak
mempunyai anak dan tidak
mempuyai sekutu dalam
kerajaan-Nya dan tidak
mempunyai penolong (untuk
menjaga-Nya) dari Kehinaan dan Agungkanlah Dia
dengan Pengagungan yang
sebenar-benarnya”. (QS. 17:111) Barangsiapa yang berbuat
sesuai dengan hidayah
(Allah), maka sesungguhnya
dia berbuat itu untuk
(keselamatan) dirinya
sendiri; dan barang siapa yang sesat maka
sesungguhnya dia tersesat
bagi (kerugian) dirinya
sendiri. Dan seorang yang
berdosa tidak dapat
memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan
mengazab sebelum Kami
mengutus seorang rasul.
(QS. 17:15) Allah menjelaskan kepada kita
akan asal muasal diri-diri kita
dan perjalanan diri kita di muka
bumi, dan akhir dari perjalanan
diri kita di dunia ini dan kemana
diri kita akan pergi, sebagaimana dalam ayat-ayat berikut Hai manusia, kamu dalam
keraguan tentang
kebangkitan (dari kubur);
maka (ketahuilah)
sesungguhnya Kami telah
menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari
setetes mani, kemudian dari
segumpal darah, kemudian
dari seumpal daging yang
sempurna kejadiannya dan
yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepadamu
dan Kami tetapkan dalam
rahim, apa yang Kami
kehendaki sampai waktu
yang sudah ditentukan,
kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi,
kemudian (dengan
berangsur-angsur) kamu
sampai pada kedewasaan,
dan diantara kamu ada
yang diwafatkan dan (ada pula) diantara kamu yang
dipanjangkan umurnya
sampai pikun, supaya dia
tidak mengetahui lagi
sesuatupunyang dahulunya
telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering,
kemudian apabila Kami
turunkan air diatasnya,
hiduplah bumi itu dan
suburlah dan menumbuhkan
berbagai macam tumbuh- tumbuhan yang indah (QS.
22:5) Allah, Dialah yang
menciptakan kamu dari
kadaan lemah, kemudian Dia
menjadikan (kamu) sesudah
keadaan lemah itu menjadi
kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) itu
sesudah kuat itu lemah
(kembali) dan beruban.Dia
menciptakan apa yang
dikehendaki-Nya dan Dialah
Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. (QS. 30:54) Segala perbuatan dan buah
karya apa saja yang telah dan
sedang diri kita kerjakan atau
yang akan kita perbuat dimuka
bumi, maka setelah kepergian diri
kita kembali kepada Allah SWT, semuanya akan kita
pertanggung jawabkan
dihadapan Allah, kebaikan atau
kejahatan akan dibalas dengan
setimpal. Sesungguhnya hari kiamat
itu akan datang Aku
merahasiakan (waktunya)
agar supaya tiap-tiap diri
itu dibalas dengan apa yang
ia usahakan. (QS. 20:15) (Barangsiapa mengerjakan
perbuatan jahat, maka dia
tidak akan dibalas
melainkan sebanding dengan
kejahatan itu. Dan
barangsiapa yang mengerjakan amal yang
saleh baik laki-laki maupun
perempuan sedang ia dalam
keadaan beriman, maka
mereka akan masuk surga,
mereka diberi rezki di dalamnya tanpa hisab. (QS.
40:40) Dan Allah menciptakan
langit dan bumi dengan
tujuan yang benar dan
agar dibalasi tiap-tiap diri
terhadap apa yang
dikerjakannya, dan mereka tidak akan dirugikan. (QS.
45:22) Kita berusaha agar perjalanan
kita didunia adalah perjalanan
yang sesuai dengan hidayah
Allah, mengikuti petunjuknya dan
akan kembali kepada Allah dan
diterima disisinya dengan penuh ridhoNya Dan adapun orang-orang
yang takut kepada
kebesaran Tuhannya dan
menahan diri dari keinginan
hawa nafsunya. (QS. 79:40)
maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal
(nya). (QS. 79:41) Hai jiwa yang tenang. (QS.
89:27)
Kembalilah kepada Tuhanmu
dengan hati yang puas lagi
diridhoi-Nya. (QS. 89:28)
Maka masuklah ke dalam jama’ ah hamba-hamba-Ku, (QS. 89:29)
dan masuklah ke dalam
surga-Ku. (QS. 89:30) Sesungguhnya orang-orang
yang beriman dan
mengerjakan amal-amal
shaleh, mereka diberi
petunjuk oleh Tuhan
mereka karena keimanannya, dibawah
mereka mengalir sungai-
sungai di dalam surga yang
penuh kenikmatan. (QS.
10:9) Diri kita perlu berhati-hati dalam
hidup, karena ujian, cobaan dan
tipuan syaitan selalu
menghadang kita. Karena Allah
menyatakan ada orang atau
sekelompok orang yang merasa berbuat yang terbaik menurut
pikiran, hati dan kehendak, serta
ilmu yang ada pada mereka,
padahal mereka telah berbuat
sesuatu yang paling merugikan
diri mereka di dunia dan di akherat, mereka menempuh
sesuatu yang tidak diridhoi oleh
Allah (na’ udzubillah) Katakanlah:”Apakah akan Kami beritahukan kepadamu
tentang orang-orang yang
paling merugi
perbuatannya” (QS. 18:103) Yaitu orang-orang yang
telah sia-sia perbuatannya
dalam kehidupan dunia ini,
sedang mereka menyangka
bahwa mereka berbuat
sebaik-baiknya. (QS. 18:104) Mereka itu orang-orang
yang kufur terhadap ayat-
ayat Tuhan mereka dan
(kufur terhadap)
perjumpaan dengan Dia,
maka hapuslah amalan- amalan mereka, dan Kami
tidak mengadakan suatu
penilaian bagi (amalan)
mereka pada hari kiamat.
(QS. 18:105) Banyak manusia yang dimata umat manusia awam telah menghasilkan karya-karya yang besar, revolusioner, monumental, hangar bingar, sorak sorai, mendunia, mengglobal, namun sayang banyak dari mereka itu yang tidak mau beriman kepada Allah, mereka itu tidak mau mengimani dan mengamalkan Al- Qur’ an dan As-Sunnah. Maka mereka akan sangat-
sangat menyesal dengan
penyesalan yang sangat besar
disaat mereka kembali kepada
Allah, mereka mendapatkan
kemurkaan Allah dan tidak mendapatkan ridhoNya. Sehingga
dengan apa yang telah
diperbuatnya ketika hidup di
dunia, menyebabkan mereka
sengsara dialam yang kekal
abadi, yaitu di alam akherat (na’ udzubillah). Dan kamu akan melihat
mereka dihadapkan ke
neraka dalam keadaan
tunduk karena (merasa)
terhina, mereka melihat
dengan pandangan yang lesu. Dan orang-orang yang
beriman berkata:
“Sesungguhnya orang- orang yang merugi ialah
orang-orang yang
kehilangan diri mereka
sendiri dan (kehilangan)
keluarga mereka pada hari
kiamat. Ingatlah, sesungguhnya orang-orang
yang zalim itu berada dalam
azab yang kekal. (QS. 42:45) (yaitu) orang-orang yang
menjadikan agama mereka
sebagai main-main atau
senda gurau, dan kehidupan
dunia telah menipu
mereka”. Maka pada hari itu (kiamat ini), Kami
melupakan mereka
sebagaimana mereka
melupakan pertemuan
mereka dengan hari ini, dan
(sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-
ayat Kami. (QS. 7:51) Dan dikatakan (kepada
mereka): “Pada hari ini Kami melupakan kamu
sebagaimana kamu telah
melupakan pertemuan
(dengan) harimu ini dan
tempat kembalimu ialah
neraka dan kamu sekali-kali tidak memperoleh penolong.
(QS. 45:34) Manusia perlu menyadari bahwa
dirinya yang amat lemah ini
senantiasa membutuhkan
bimbingan Allah, karena Allah-lah
yang berkehendak mengadakan
umat manusia di muka bumi. Di setiap waktu dan setiap zaman
Allah telah menurunkan kitab suci
lewat para Rasul-rasul-Nya, yang
disesuaikan dengan zamannya.
Manusia membutuhkan bimbingan
Allah, karena Allah sendiri menyampaikan bahwa ada jalan-
jalan yang bengkok yang dapat
menyesatkan umat manusia. Dan hak bagi Allah
(menerangkan) jalan yang
lurus, dan di antara jalan-
jalan itu ada yang bengkok.
Dan jikalau Dia
menghendaki, tentulah Dia memimpin kamu semuanya
(kepada jalan yang benar).
(QS. 16:9) Kita hidup di zaman setelah Al-
Qur’ an diturunkan kepada utusan Allah SWT yang terakhir
yaitu Rasulullah Muhammad SAW.
Allah menghendaki agar kita
bersyukur kepada-Nya dengan
menekuni dan mengamalkan Al-
Qur’ an dan As-Sunnah. Bila dalam hidup kita ini belum pernah khatam membaca tarjamah Al- Qur’ an, dan ingin mengamalkannya… ..kemungkinan Besar kita akan sangat menyesal di akherat…… Wallahu a’ lam.

Tidak ada komentar: