Laman

Entri Populer

Tampilkan postingan dengan label haram. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label haram. Tampilkan semua postingan

Selasa, Mei 10, 2011

mencari rizqi yang halal !

“Mas, saiki mencari duit dari yang haram we susah…apalagi yang halal” sebuah ungkapan yang mengerikan bagi para
pencari syurga. Dan itu pasti
muncul dari seseorang yang
sedang putus asa dan dalam
cengkeraman syetan. Ungkapan
tersebut hanyalah anekdot, tetapi saat ini suka atau tidak
suka anekdot itu telah menjadi
keumuman dalam kenyataan. ّﻲِﺒَّﻨﻟﺍ ِﻦَﻋ ﺽﺭ َﺓَﺮْﻳَﺮُﻫ ﻰﺑﺍ ْﻦَﻋ َﻝﺎَﻗ ﺹ : ٌﻥﺎَﻣَﺯ ِﺱﺎَّﻨﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﻰﺗﺄﻳ َﺍ ُﻪْﻨِﻣ َﺬَﺧَﺍ ﺎﻣ ُﺀْﺮَﻤﻟْﺍ ﻰﻟﺎﺒﻳ َﻻ ِﻡﺍَﺮَﺤﻟْﺍ َﻦِﻣ ْﻡَﺍ ِﻝَﻼَﺤﻟْﺍ َﻦِﻣ . ﻯﺭﺎﺨﺒﻟﺍ Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi
SAW, beliau bersabda, “Akan datang suatu masa, ketika itu
orang tidak lagi mempedulikan
apa-apa yang dia dapatkan,
apakah termasuk yang halal
atau yang haram”. [HR. Bukhari juz 3, hal. 6] Uniknya, kesuksesan mencari
yang haram ini bukan dipicu
karena susahnya mencari yang
halal tetapi bisa juga disebabkan
faktor RAKUSS. Yang halal pun
telah ditangan, tetapi demi memenuhi syahwat perut yang
tiada ujung kemudian
memberikan legitimasi kepada
tangan dan otak untuk meraih
yang haram-haram itu. Penghasilan atau gaji telah
didapat, tetapi usaha untuk
meraih yang lebih dengan cara-
cara curang dan haram tetap
saja dilakukan. Lupa bahwa Allah
Maha Melihat dan lupa Malaikat pencatat tidak pernah lalai
secuilpun. َﻝﺎَﻗ ّﻲِﻤَﻠْﺳَﻻْﺍ َﺓَﺯْﺮَﺑ ﻰﺑﺍ ْﻦَﻋ : ﺹ ِﻪﻠﻟﺍ ُﻝْﻮُﺳَﺭ َﻝﺎَﻗ : ُﻝْﻭُﺰَﺗ َﻻ ِﻩِﺮْﻤُﻋ ْﻦَﻋ َﻝَﺄْﺴُﻳ ﻰﺘﺣ ٍﺪْﺒَﻋ ﺎﻣﺪﻗ ُﻩﺎَﻨْﻓَﺍ ﺎﻤﻴﻓ ، ﺎﻤﻴﻓ ِﻪِﻤْﻠِﻋ ْﻦَﻋ َﻭ َﻞَﻌَﻓ ، َﻦْﻳَﺍ ْﻦِﻣ ِﻪِﻟﺎَﻣ ْﻦَﻋ َﻭ ُﻪَﻘَﻔْﻧَﺍ ﺎﻤﻴﻓ َﻭ ُﻪَﺒَﺴَﺘْﻛﺍ ، َﻭ ُﻩَﻼْﺑَﺍ ﺎﻤﻴﻓ ِﻪِﻤْﺴِﺟ ْﻦَﻋ Dari Abu Barzah Al-Aslamiy, ia
berkata : Rasulullah SAW
bersabda, “Tidak akan bergerak kedua tapak kaki seorang hamba
(pada hari qiyamat) sehingga
ditanya tentang umurnya untuk
apa dia habiskan, tentang
ilmunya untuk apa dia gunakan,
tentang hartanya dari mana dia mendapatkannya dan untuk apa
dia membelanjakannya, dan
tentang badannya untuk apa dia
memanfaatkannya”. [HR. Tirmidzi 4, hal. 36, no. 2532, dan ia
berkata : Ini hadits hasan shahih] Sobat, bekerja keras dengan
niat ibadah adalah ciri utama
manusia beriman. Konon usaha
kerja keras manusia beriman
demi memenuhi kebutuhan
keluarga akan mampu menghapuskan dosa-dosa yang
tidak bisa dihapus dengan amalan
shalat dan puasa. Trus bekerja
yang bagaimana yang dimaksud? َﻻ ﺎﺑﻮﻧﺫ ِﺏْﻮُﻧُّﺬﻟﺍ َﻦِﻣ َّﻥِﺍ ُﺔَﻗَﺪَّﺼﻟﺍ َﻻ َﻭ ُﺓَﻼَّﺼﻟﺍ ﺎﻫﺮﻔﻜﻳ ُّﺞَﺤﻟْﺍ َﻻ َﻭ ، ُّﻢَﻬﻟْﺍ ﺎﻫﺮﻔﻜﻳ َﻭ ِﺔَﺸْﻴِﻌَﻤﻟْﺍ ِﺐَﻠَﻃ ﻰﻓ . ﻦﺑﺍ ﻰﻧﺍﺮﺒﻄﻟﺍ ﻭ ﻪﻳﻭﺎﺒﺑ Sesungguhnya diantara dosa-
dosa itu ada dosa-dosa yang
tidak bisa terhapus oleh shalat,
sedeqah dan hajji. Tetapi bisa
terhapus oleh lelahnya
seseorang dalam mencari ma‘ isyah. [HR. Ibnu Babawaih dan Thabrani] Bekerja dengan niat ibadah,
bekerja dengan ikhlas dan
bekerja yang tetap berpegang
kepada rambu-rambu keimanan.
Bekerja dengan niat lurus dan
kuat akan menimbulkan semangat dan kesungguhan yang
luar biasa. Sehingga nantinya
akan membuka pintu-pintu rizki
yang telah diberikan Allah untuk
dirinya. 1. Niat untuk Ibadah Inilah hal utama yang terkadang
terlupa. Karena sudah menjadi
rutinitas pokok sehingga menjadi
lupa untuk berniat bahkan
berdoa sebelum memulai
pekerjaan. Niat dan doa akan memberikan energi positip dalam
mengerjakan tahapan pekerjaan
dan usaha yang kita lakukan.
Sunnatullah memang berlaku,
usaha yang minim mendapat hasil
sedikit dan usaha yang rajin akan mendapatkan lebih besar.
Tapi ingatlah, Allah Maha Kaya
dan Kuasa, bukanlah hal yang
susah dan rumit ketika Dia akan
mencurahkan rizki yang banyak
dan barokah kepada siapapun. ﺹ ّﻲِﺒَّﻨﻟﺍ ِﻦَﻋ ِﺪْﻴِﻌَﺳ ﻰﺑﺍ ْﻦَﻋ َﻝﺎَﻗ : ُﻦْﻴِﻣَﻷْﺍ ُﻕْﻭُﺪَّﺼﻟﺍ ُﺮِﺟﺎَّﺘﻟﺍ َﻭ َﻦْﻴِﻘْﻳّﺪّﺼﻟﺍ َﻭ َﻦْﻴّﻴِﺒَّﻨﻟﺍ َﻊَﻣ ِﺀﺍَﺪَﻬُّﺸﻟﺍ Dari Abu Sa’ id (Al-Khudriy RA), dari Nabi SAW, beliau bersabda,
“Pedagang yang jujur lagi menjaga amanat akan bersama
Nabi-nabi, orang-orang yang
jujur dan orang-orang yang mati
syahid”. [HR. Tirmidzi juz 2, hal. 341, no. 1227, dan ia berkata,
"Ini hadits hasan"] 2. Memakai Cara-cara yang
Halal Inilah yang krusial. Inilah yang
membuat status rizki yang
dihasilkan. Jika kita menimbang
dengan curang, menakar tidak
sesuai, melakukan kolusi dan
bahkan korupsi maka dipastikan hasilnya Haram. ْﻢُﺘْﻠِﻛ ﺍﺫﺍ َﻞْﻴَﻜﻟْﺍ ﺍﻮﻓﻭﺍ َﻭ ِﺱﺎَﻄْﺴِﻘﻟْﺎِﺑ ﺍﻮﻧﺯ َﻭ ِﻢْﻴِﻘَﺘْﺴُﻤﻟْﺍ ، َّﻭ ٌﺮْﻴَﺧ َﻚِﻟﺫ ًﻼْﻳِﻭْﺄَﺗ ُﻦَﺴْﺣَﺍ Dan sempurnakanlah takaran
apabila kamu menakar, dan
timbanglah dengan neraca yang
benar. Itulah yang lebih utama
(bagimu) dan lebih baik
akibatnya. [QS. Al-Israa' : 35] Jika mengejar keuntungan
dengan menyikut lawan,
memfitnah dan mendholimi orang
lain maka bisa dipastikan hasil
yang didapat jauh dari kehalalan. َﻝْﻮُﺳَﺭ َّﻥَﺍ َﺓَﺮْﻳَﺮُﻫ ﻰﺑﺍ ْﻦَﻋ ٍﻡﺎَﻌَﻃ ِﺓَﺮْﺒُﺻ ﻰﻠﻋ َّﺮَﻣ ﺹ ِﻪﻠﻟﺍ ْﺖَﻟﺎَﻨَﻓ ﺎﻬﻴﻓ ُﻩَﺪَﻳ َﻞَﺧْﺩَﺎَﻓ ًﻼَﻠَﺑ ُﻪُﻌِﺑﺎَﺻَﺍ ، َﻝﺎَﻘَﻓ : ﺎﻳ ﺍﺬﻫ ﺎﻣ َﻝﺎَﻗ ؟ِﻡﺎَﻌَّﻄﻟﺍ َﺐِﺣﺎَﺻ : ُﻪْﺘَﺑﺎَﺻَﺍ ِﻪﻠﻟﺍ َﻝْﻮُﺳَﺭ ﺎﻳ ُﺀﺎَﻤَّﺴﻟﺍ ، َﻝﺎَﻗ :ْﻲَﻛ ِﻡﺎَﻌَّﻄﻟﺍ َﻕْﻮَﻓ ُﻪَﺘْﻠَﻌَﺟ َﻼَﻓَﺍ ُﺱﺎَّﻨﻟﺍ ُﻩﺍَﺮَﻳ ، َﺲْﻴَﻠَﻓ َّﺶَﻏ ْﻦَﻣ ﻰﻨﻣ . ﻢﻠﺴﻣ Dari Abu Hurairah, bahwasanya
Rasulullah SAW pernah lewat
pada segundukan bahan
makanan, lalu beliau memasukkan
tangannya ke dalam gundukan
bahan makanan itu sehingga jari- jari beliau mendapati sesuatu
yang basah. Rasulullah SAW
bertanya, “Apa ini hai penjual bahan makanan ?”. Penjual itu menjawab, “Ya Rasulullah, itu karena hujan”. Beliau bersabda, “Mengapa tidak kamu letakkan di bagian atas agar orang-orang
(pembeli) mengetahuinya ?
Barangsiapa yang menipu, maka
bukan golonganku”. [HR. Muslim juz 1, hal. 99] 3. Manajemen Waktu Lagi asyik kerja, melayani
pelanggan atau client tiba-tiba
ada panggilan Adzan maka apa
yang anda lakukan?. Ibadah
Shalat paling baik dilakukan di
awal waktu. Seorang pekerja juga tidak akan korupsi waktu,
jika kesepakatan yang disetujui
adalah jam 8 to 5. Mustinya dia
berusaha untuk datang tidak
terlambat dan pulang sesuai
waktu yang telah ditentukan. Dengan manajemen waktu,
diharapkan bisa bekerja dengan
efektip dan hasil yang maksimal.
Panggilah ibadah atau panggilan
jihad tidak akan terganggu oleh
pekerjaan. InsyaAllah َﻊَﻓْﺮُﺗ ْﻥَﺃ ُﻪَّﻠﻟﺍ َﻥِﺫَﺃ ٍﺕﻮُﻴُﺑ ﻲﻓ ُﻪَﻟ ُﺢِّﺒَﺴُﻳ ُﻪُﻤْﺳﺍ ﺎﻬﻴﻓ َﺮَﻛْﺬُﻳَﻭ ِﻝﺎَﺻﻵﺍَﻭ ِّﻭُﺪُﻐْﻟﺎِﺑ ﺎﻬﻴﻓ ) ٣٦ ( ﻻﻭ ٌﺓَﺭﺎَﺠِﺗ ْﻢِﻬﻴِﻬْﻠُﺗ ﻻ ٌﻝﺎَﺟِﺭ ِﻡﺎَﻗِﺇَﻭ ِﻪَّﻠﻟﺍ ِﺮْﻛِﺫ ْﻦَﻋ ٌﻊْﻴَﺑ ِﺓﺎَﻛَّﺰﻟﺍ ِﺀﺎَﺘﻳِﺇَﻭ ِﺓﻼَّﺼﻟﺍ ِﻪﻴِﻓ ُﺐَّﻠَﻘَﺘَﺗ ﺎﻣﻮﻳ َﻥﻮُﻓﺎَﺨَﻳ ُﺭﺎَﺼْﺑﻷﺍَﻭ ُﺏﻮُﻠُﻘْﻟﺍ Bertasbih kepada Allah di masjid-
masjid yang telah diperintahkan
untuk dimuliakan dan disebut
nama-Nya di dalamnya, pada
waktu pagi dan waktu petang,
laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh
jual beli dari mengingati Allah,
dan (dari) mendirikan
sembahyang, dan (dari)
membayarkan zakat. mereka
takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan
menjadi goncang. (QS.An Nur :
36-37) 4. Pasrah Atas Hasil Sungguh indah manusia beriman,
jika mendapat rizki sedikit tetap
sabar dan jika memperoleh
melimpah atau sesuai harapan
pasti bersyukur. Rumus
pekerjaan telah dilakukan, waktu dan tenaga telah dimaksimalkan
maka kepasrahan kepada Allah
adalah kunci memperoleh hasil
yang barokah. Tidak ada
perasaan takut dan sedih ketika
mendapati hasilnya belum sesuai yang diharapkan. Bisa jadi itulah
yang terbaik, Allah yang paling
tahu dan mengerti akan
kecukupan kebutuhan hamba-
Nya َﻝﺎَﻗ ٍﺐْﻴَﻬُﺻ ْﻦَﻋ : ُﻝْﻮُﺳَﺭ َﻝﺎَﻗ ﺹ ِﻪﻠﻟﺍ : ﺎﺒﺠﻋ ِﺮْﻣَﻻِ ِﻦِﻣْﺆُﻤﻟْﺍ ، ٌﺮْﻴَﺧ ُﻪَّﻠُﻛ ُﻩَﺮْﻣَﺍ َّﻥِﺍ . َﺲْﻴَﻟ َﻭ َﻙﺍَﺫ ٍﺪَﺣَﻻِ ِﻦِﻣْﺆُﻤْﻠِﻟ َّﻻِﺍ . ْﻥِﺍ َﻥﺎَﻜَﻓ َﺮَﻜَﺷ ُﺀﺍَّﺮَﺳ ُﻪْﺘَﺑﺎَﺻَﺍ ُﻪَﻟ ﺍﺮﻴﺧ . ُﻪْﺘَﺑﺎَﺻَﺍ ْﻥِﺍ َﻭ َﺮَﺒَﺻ ُﺀﺍَّﺮَﺿ ، ُﻪَﻟ ﺍﺮﻴﺧ َﻥﺎَﻜَﻓ . ﻢﻠﺴﻣ Dari Shuhaib, ia berkata :
Rasulullah SAW bersabda,
“Mengagumkan sekali urusannya orang mukmin itu. Sesungguhnya
urusannya, semuanya menjadi
kebaikan baginya. Dan tidak ada
yang mendapatkan demikian itu
seseorangpun kecuali orang
mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, bersyukur. Maka
yang demikian itu adalah menjadi
kebaikan baginya. Dan apabila
ditimpa suatu mushibah,
bershabar. Maka yang demikian
itu menjadi kebaikan pula baginya”. [HR. Muslim juz 4, hal. 2295] 5. Memberikan sebagian
Hasil. Salah satu bentuk syukur ketika
menerima rizki dari Allah adalah
menunaikan titipan harta yang
tercampur dalam rizki kita
kepada yang berhak. Zakat pada
dasarnya memang bukan milik kita, celakalah orang yang
menyembunyikannya atau
bahkan memakannya. Dan sikap
Kikir dan Boros adalah pekerjaan
Syetan. ِﻪِﻟﻮُﺳَﺭَﻭ ِﻪَّﻠﻟﺎِﺑ ﺍﻮﻨﻣﺁ ْﻢُﻜَﻠَﻌَﺟ ﺎﻤﻣ ﺍﻮﻘﻔﻧﺃﻭ ﺍﻮﻨﻣﺁ َﻦﻳِﺬَّﻟﺎَﻓ ِﻪﻴِﻓ َﻦﻴِﻔَﻠْﺨَﺘْﺴُﻣ ٌﺮﻴِﺒَﻛ ٌﺮْﺟَﺃ ْﻢُﻬَﻟ ﺍﻮﻘﻔﻧﺃﻭ ْﻢُﻜْﻨِﻣ Berimanlah kamu kepada Allah
dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah
sebagian dari hartamu yang Allah
telah menjadikan kamu
menguasainya. Maka orang-
orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan
(sebagian) dari hartanya
memperoleh pahala yang besar.
(QS.Al Hadid : 7) Bentuk syukur selanjutnya
adalah gemar berinfaq sedekah.
Hukum perdagangan yang dijamin
sangat besar labanya adalah
hanyalah melakukan jul-beli
dengan Allah. Allah Maha Melihat dan Maha benar janjinya, bukan
perkara yang sulit jika Allah
memberikan bonus rizki kepada
hambaNya yang beriman dan
beramal shaleh. 6. Menggunakan Hasil dalam
Kebaikan Melihat kembali hadist dalam
alinea pembuka. Rizki yang halal
tetap akan dituntut dibelanjakan
dengan cara dan peruntukan
yang halal pula. Bahkan Rasulullah
SAW-pun memberikan rambu- rambu, kalau beramal kebaikan
dengan rizki haram tidak akan
diterima. Pola pikir yang salah besar, bila
beranggapan jika sebagian hasil
korupsi dipakai menyumbang
anak yatim dan mesjid bisa
memberikan ampunan Allah atau
memutihkan hasil korupsi yang telah sengaja dilakukan. َﻝﺎَﻗ َﺓَﺮْﺠُﻋ ِﻦْﺑ ِﺐْﻌَﻛ ْﻦَﻋ : َﻝﺎَﻗ ﺹ َّﻲِﺒَّﻨﻟﺍ : َﺓَﺮْﺠُﻋ َﻦْﺑ ُﺐْﻌَﻛ ﺎﻳ ٌﻡَﺩ َﻭ ٌﻢْﺤَﻟ َﺔَّﻨَﺠﻟْﺍ ُﻞُﺧْﺪَﻳ َﻻ ُﻪَّﻧِﺍ ٍﺖْﺤُﺳ ﻰﻠﻋ ﺎﺘﺒﻧ ، ﻰﻟﻭﺍ ُﺭﺎَّﻨﻟَﺍ ِﻪِﺑ . َﺓَﺮْﺠُﻋ َﻦْﺑ ُﺐْﻌَﻛ ﺎﻳ ، ُﺱﺎَّﻨﻟَﺍ ِﻥﺎَﻳِﺩﺎَﻏ . ِﻪِﺴْﻔَﻧ ِﻙﺎَﻜِﻓ ﻰﻓ ٍﺩﺎَﻐَﻓﺎﻬﻘﺘﻌﻤﻓ ، ﺎﻬﻘﺑﻮﻣ ٍﺩﺎَﻏ َﻭ . ﺎﻳ َﺓَﺮْﺠُﻋ َﻦْﺑ ُﺐْﻌَﻛ ، ُﺓَﻼَّﺼﻟَﺍ َﻭ ٌﻥﺎَﻫْﺮُﺑ ُﺔَﻗَﺪَّﺼﻟﺍ َﻭ ٌﻥﺎَﺑْﺮُﻗ ٌﺔَّﻨُﺟ ُﻡْﻮَّﺼﻟﺍ ، ُﺔَﻗَﺪَّﺼﻟﺍ َﻭ ُﺐَﻫْﺬَﻳ ﺎﻤﻛ َﺔَﺌْﻴِﻄَﺨﻟْﺍ ُﺊِﻔْﻄُﺗ ﺎﻔﺼﻟﺍ ﻰﻠﻋ ُﺪْﻴِﻠَﺠﻟْﺍ Dari Ka‘ ab bin ‘ Ujrah, dia berkata : Nabi SAW bersabda,
“Hai Ka‘ ab bin ‘ Ujrah, sesungguhnya tidak akan masuk
surga daging dan darah yang
tumbuh dari barang yang haram,
neraka lebih pantas baginya. Hai
Ka‘ ab bin ‘ Ujrah, manusia itu memasuki waktu pagi ada dua
macam : pertama, orang yang
mampu menahan nafsunya, maka
dia membebaskannya (dari
neraka). Kedua, orang yang
membinasakan dirinya. Hai Ka‘ ab bin ‘ Ujrah, shalat itu pendekatan diri (kepada Allah),
shadaqah itu tanda bukti
keimanan, dan puasa itu perisai.
Shadaqah bisa menghapus
kesalahan sebagaimana
meluncurnya hujan es di atas batu licin“. [HR. Ibnu Hibban juz 12, hal. 378, no. 5567] 7. Tidak ada kamus Malas
dan Putus asa Unsur dari rumus menuju taqwa
adalah ujian dari Allah. Terkadang
ketika berburu rizki menemui
hal-hal yang tidak diinginkan dan
diluar rencana. Rugi besar
karena dibohongi orang, salah dalam perhitungan, dikhianati
partner kerja, difitnah oleh
kolega ataupun berbagai
kejadian yang sungguh tidak
mengenakkan. Nah, jiak tidak
sadar maka itulah yang terkadang membuat hati menjadi
putus asa. ﺍﻮﻓﺮﺳﺃ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ َﻱِﺩﺎَﺒِﻋ ﺎﻳ ْﻞُﻗ ْﻦِﻣ ﺍﻮﻄﻨﻘﺗ ﻻ ْﻢِﻬِﺴُﻔْﻧَﺃ ﻰﻠﻋ ُﺮِﻔْﻐَﻳ َﻪَّﻠﻟﺍ َّﻥِﺇ ِﻪَّﻠﻟﺍ ِﺔَﻤْﺣَﺭ َﻮُﻫ ُﻪَّﻧِﺇ ﺎﻌﻴﻤﺟ َﺏﻮُﻧُّﺬﻟﺍ ُﻢﻴِﺣَّﺮﻟﺍ ُﺭﻮُﻔَﻐْﻟﺍ Katakanlah: “Hai hamba-hamba- Ku yang malampaui batas
terhadap diri mereka sendiri,
janganlah kamu berputus asa
dari rahmat Allah. Sesungguhnya
Allah mengampuni dosa-dosa
semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. (QS.Az Zumar : 53) Bolehlah kita kecewa sejenak,
tetapi jadikanlah itu sebagai
sarana untuk mengkoreksi diri
dan jika ada kesalahan lekas
bertaubat. Jangan berlama-lama
dalam kekecewaan dan lekaslah bangkit kembali. Tidak ada
kesuksesan tanpa kegagalan.
Bangkrut, rugi atau gagal
hanyalah kesuksesan yang
tertunda. ّﻲِﺒَّﻨﻟﺍ ِﻦَﻋ ٍﻚِﻟﺎَﻣ ِﻦْﺑ ِﺲَﻧَﺍ ْﻦَﻋ َﻝﺎَﻗ ﺹ : ٌﺐِﺟﺍَﻭ ِﻝَﻼَﺤﻟْﺍ ُﺐَﻠَﻃ ٍﻢِﻠْﺴُﻣ ّﻞُﻛ ﻰﻠﻋ . ﻰﻓ ﻰﻧﺍﺮﺒﻄﻟﺍ ﻂﺳﻭﻻﺍ Dari Anas bin Maalik dari Nabi
SAW, beliau bersabda, “Mencari yang halal adalah wajib atas
setiap orang Islam”. [HR. Thabrani di dalam Al-Ausath]