Laman

Entri Populer

Tampilkan postingan dengan label globalisasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label globalisasi. Tampilkan semua postingan

Senin, Juni 06, 2011

Karakter manusia di zaman jahiliah modern

Dalam sejarah Islam dijelaskan bahwa Rasulullah diturunkan oleh Allah ke dalam suatu komunitas masyarakat yang dikenal dengan istilah masyarakat Arab Jahiliah. Secara lingustik istilah jahiliah berasal dari kata Bahasa Arab jahala yang berarti bodoh dan tidak mengetahui atau tidak mempunyai pengetahuan. Namun dalam realitas yang sesungguhnya, secara faktual saat itu masyarakat Arab yang dihadapi oleh Rasulullah bukanlah masyarakat yang bodoh atau tidak mempunyai pengetahuan. Buktinya pada saat itu sastra dan syair berkembang dengan pesat di kalangan mereka. Setiap tahun diadakan festival-festival pembacaan puisi dan syair, ini membuktikan bahwa orang- orang Arab ketika itu sudah banyak yang mengetahui baca dan tulis. Selain itu mereka juga mampu membuat tata kota dan tata niaga yang sangat baik. Hal ini semakin menguatkan bahwa mereka kaum Quraisy bukanlah orang-orang bodoh dan tidak berpengetahuan. Dapat dipahami, bahwa sebenarnya mereka adalah masyarakat yang sedang berkembang peradabannya. Dari berbagai kajian yang pernah penulis lakukan dapat disimpulkan
bahwa masyarakat yang dihadapi
oleh Nabi Muhammad diistilahkan dengan jahiliah bukan karena bodoh atau tidak berpengetahuan, atau dalam istilah lain lemah dalam aspek intelektualnya. Penulis berkeyakinan bahwa yang dimaksud dengan ”kejahilan” (ketidaktahuan) mereka ada pada dua aspek utama, pertama aspek akidah. Pada saat Rasulullah diutus oleh Allah, khurafat dan mitos-mitos yang berkembang pada saat itu telah menyeret manusia untuk menjauh dari kehidupan yang alami dan manusiawi. Dalam kondisi seperti itulah, Allah mengutus duta terakhirnya, yaitu Nabi Muhammad SAW. Beliau membawa agama Islam sebagai hadiah bagi umat manusia sedunia serta memberikan penafsiran baru terhadap kehidupan manusia, selain itu beliau juga datang dengan membawa misi untuk memberantas akar kebodohan dalam masyarakat, yakni syirik kepada Allah. Sedangkan yang kedua adalah aspek akhlak. Pada masa itu, akhlak atau moral sama sekali tidak mendapat tempat dalam masyarakat jahiliah. Pada saat itu mereka melakukan berbagai perbuatan keji tanpa merasa takut atau bersalah, di antaranya kebiasaan mengubur bayi perempuan hidup-hidup, minum-minuman keras, berzina, membunuh, dan lain sebagainya. Rasulullah diturunkan oleh Allah untuk memperbaiki akhlak. Beliau menyeru masyarakat agar berpegang teguh kepada nilai- nilai moral. Selain itu beliau juga mengajarkan kepada mereka akhlak yang mulia. Jadi dapat dikatakan bahwa masyarakat jahiliah yang dimaksud di sini adalah masyarakat yang jahil dalam segi akidah dan akhlak. Kejahilan yang
terjadi ribuan tahun itu ternyata
juga kembali terjadi di zaman sekarang, sehingga zaman globalisasi ini sering pula disebut dengan istilah jahiliah modern. Terjadinya berbagai dekadensi moral di berbagai bidang merupakan karakteristik utama yang menjadikan masyarakat modern ini kembali ke kehidupan jahiliah. Untuk lebih memahami apa yang disebut masyarakat jahiliah ini perlu kiranya kita mengkaji lebih dalam apa saja karakteristik dan perilaku dari masyarakat tersebut. Al-Qur’ an sebagai pedoman dan petunjuk bagi manusia telah memberikan tuntunan bagi manusia dalam berbagai aspek kehidupan. Al- Qur’ an juga telah menjelaskan 4 karakteristik utama dari masyarakat jahiliah. 4 Karakteristik itu adalah : 1. Hukmul Jahiliah (Hukum Jahiliah) Masyarakat jahiliah menggunakan hukum jahiliah sebagai undang-undang dan peraturan dalam kehidupan mereka. Yang dimaksud dengan hukum jahiliah adalah hukum yang memihak kepada yang lebih kuat. Para pengambilan keputusan hukum lebih memihak kepada pihak yang bisa membayar dengan mahal, sementara kaum miskin semakin tertindas dengan berlakunya hukum jahiliah ini. Hukum begitu mudah dibeli dengan uang dan berbagai iming-iming materi. Wajar kiranya jika kiranya sekarang pun di sebut dengan zaman jahiliah modern, sebab supremasi hukum juga sudah tidak ada. Para koruptor, pengeruk harta kekayaan negara dengan mudahnya membebaskan dirinya dari jeratan hukum. Mereka mampu membeli para hakim dan jaksa. Para punggawa peradilan menjadi
sangat mandul karena mereka sudah disuap dan disogok dengan
duit jutaan bahkan milyaran. Inilah yang diisyaratkan Allah dalam sinyalemennya : ”Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” (Al-Maidah : 50). Karakteristik demikian ternyata juga muncul di zaman sekarang, hukum begitu mudah dibeli. Supremasi hukum hanya slogan belaka, sebab dalam kenyataannya siapa yang kuat, yang berkuasa, yang punya uang, maka dialah yang berhak ”memiliki” hukum. 2. Dzhonnul Jahiliah (Prasangka Jahiliah) Orang-orang musyrik jahiliah berakidah syirik (menyekutukan Allah). Mereka merasakan Tuhan itu jauh dari mereka karena tidak nampak (immateri) hingga mereka mangambil patung- patung orang suci dari kalangan mereka untuk dijadikan wasilah beribadah kepada Tuhan. Mereka pada hakekatnya tahu Tuhan mereka adalah Allah SWT. terbukti nama ayah Rasulullah sendiri bernama Abdullah (hamba Allah). Itulah prasangka jahiliah, sangkaan yang tidak benar tentang eksistensi Tuhannya. Allah SWT berfirman : ” .......mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliah...... ” (Ali Imran : 154). Sikap demikian ternyata juga ada di masyarakat
modern sekarang ini, banyak di antara mereka yang syirik kepada Allah. Di antara mereka ada yang menjadikan harta, jabatan, ilmu pengetahuan, keelokan wajah sebagai Tuhan mereka. Waktu yang berikan oleh
Allah telah mereka habiskan untuk ”menyembah” Tuhan- tuhan mereka. Prasangka yang tidak benar lainnya dari masyarakat jahiliiah adalah menganggap bahwa kehidupan ini akan kekal selamanya, bahkan sebagian lainnya mempercayai bahwa hidup ini tidak akan pernah berakhir, mereka tidak percaya dengan adanya hari kiamat. Prasangka demikian juga terjadi di dmasyarakat modern ini, bahkan kebanyakan dari mereka mempercayai konsep ”reinkarnasi”, naudzu billlahi min dzalik. 3. Hamiyatul Jahiliyah (Kesombongan Jahiliah) Allah SWT berfirman : ”Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan, (yaitu) kesombongan jahiliah, lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mu’ min dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat taqwa .......” (Al-Fath : 26) ). Allah SWT. mempersamakan perilaku sombong sebagai penyakit jahiliah. Mengapa? Sebab kesombongan senantiasa melupakan eksistensi Tuhan sebagai penentu segalanya. Sebagai seorang Muslim, banyaknya musibah di negara ini jangan sekadar hanya disikapi sebagai fenomena alam biasa, tapi coba lihat dalam konteks Al- Qur’ an yang berbicara tentang penyebab musibah. Sikap kesombongan kita kepada Allah SWT. yang menyebabkan bencana
silih berganti datang kepada kita karena tidak bersyukur dengan nikmat Allah yang banyak kita peroleh. Orang yang sombong akhirnya akan terjerumus menjadi manusia yang berani melanggar dan menentang perintah Allah SWT. Iblis saja terusir dari surga karena tidak taat pada perintah Allah. Dengan demikian, Jika ada masyarakat Muslim kita yang tidak taat pada perintah Allah dalam skup sempit misalnya ingkar melaksanakan ibadah sholat dan zakat, maka diapun sebenarnya telah mengidap penyakit kesombongan jahiliah. 4. Tabarrujul Jahiliah (Hiasan/Dandanan Jahiliah) Allah SWT berfirman : ”Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu, dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliah yang
dahulu” (Al-Ahzab : 33) Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa budaya mengekspoitasi kemolekan tubuh wanita menjadi karakteristik utama masyarakat jahiliah. Arti tabarruj yang sebenarnya ialah: ”membuka dan menampakkan sesuatu untuk dilihat mata”. Az-Zamakhsyari berkata: "Bahwa tabarruj itu ialah memaksa diri untuk membuka sesuatu yang seharusnya disembunyikan." Namun tabarruj dalam ayat di atas adalah khusus untuk perempuan terhadap laki-laki lain, yaitu mereka nampakkan perhiasannya dan kecantikannya. Dalam mengartikan tabarruj ini, Az-Zamakhsyari menggunakan unsur baru, yaitu: takalluf (memaksa) dan qashad (sengaja) untuk menampakkan sesuatu perhiasan yang seharusnya disembunyikan. Sesuatu yang harus disembunyikan itu ada kalanya suatu tempat di badan, atau gerakan anggota, atau cara berkata dan berjalan, atau perhiasan yang biasa dipakai berhias oleh orang-orang perempuan dan lain-lain. Tabarruj
ini mempunyai bentuk dan corak yang bermacam-macam yang sudah dikenal oleh orang-orang banyak sejak zaman dahulu sampai sekarang. Karakteristik kehidupan tabarruj tampak jelas dalam keseharian kita. Maraknya ekploitasi kemolekan tubuh wanita terjadi dimana-mana, dan makin hari ini semakin parah. Di berbagai media hal ini sudah biasa kita saksikan. Sayangnya hal ini diperparah dengan adanya penyakit eksibisionisme (Suka pamer aurat) di antara kita, terlebih lagi kalangan selebritis. Banyaknya acara infotainment tentang selebritis menyebabkan banyak sensasi yang dilakukan walau harus menjual harga dirinya. Gampang saja, kalau mau terkenal dan ingin dikejar-kejar media agar rating bayaran berlipat-lipat, terkadang mereka berpose seronok dan disebarluaskan melalui internet dan hand phone. Kebiasaan ini akhirnya banyak diikuti generasi muda mudi kita dikarenakan selebritis adalah publik figur yang
dididolakan. Akhirnya budaya malu menjadi barang langka di negeri ini. Dalam hadis Rasulullah Saw. Bersabda, ”jika Allah hendak menghancurkan suatu negeri, maka terlebih dahulu dilepaskannya rasa malu dari kaum itu” (HR.Bukhari Muslim). Demikianlah empat karakteristik utama kehidupan jahiliah yang secara rinci dan gamblang telah Allah jelaskaan di dalam kitab suci-Nya. Mudah-mudahan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang selamat dari cengkraman ”budaya” kehidupan jahiliah, amin.

Minggu, Juni 05, 2011

hidup di tengah era globalisasi pornografi

Segala puji bagi Allah, shalawat
dan salam semoga senantiasa
tercurah kepada Rasulullah
Muhammad SAW, keluarga,
sahabat dan seluruh pengikutnya
yang selalu setia mengikuti peyunjuknya. Jaman Globalisasi, jaman yang
menyadarkan manusia bahwa
bumi benar-benar sesuatu yang
sangat kecil dibandingkan alam
raya. Namun ditengah-tengah
nikmat Allah yang demikian besar semakin banyak manusia yang
makin tidak sadar apa dan
kenapa mereka hidup di dunia
dan apa sebenarnya mereka
dihidupkan dan untuk tugas apa
mereka itu ada dan hidup. . Mengapa kamu kafir kepada
Allah, padahal kamu tadinya
mati, lalu Allah
menghidupkan kamu, kamu
dimatikan dan dihidupkan-
Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu di
kembalikan. (QS. 2:28) .
Globalisasi dapat berdampak
positip bagi mereka yang
mempunyai pendirian dan
pegangan yang kokoh dalam
beragama Islam, sebaliknya globalisasi akan menjadi sesuatu
yang sangat merugikan bagi
mereka yang masih berjiwa labil
dan bodoh dalam mengisi
kehidupan. Bila kita telah memakai kacamata pandang yang benar, maka akan mengetahui akan tujuan hidup yang haqiqi, yaitu melihat tanda- tanda keagungan Allah disegenap penjuru alam ciptaan Allah, dan kemudian rajin untuk bertasbih, tunduk taat, bersujud, mengagungkan Allah SWT. Allah Tuhan yang Maha Pencipta telah menciptakan beragam jenis aneka rupa-rupa macam jenis ciptaan dengan segala hal-hal yang bisa dipahami dan keanehan-kenehan yang kadang perlu perenungan untuk memahaminya. Unjung perenungan pada diri
seseorang adalah munculnya
rasa kagum kepada Allahu Akbar
Tuhan Semesta Alam, Tuhan yang
Maha Pencipta, dan kemudian
bersikap tunduk patuh kepada Segala hukum yang telah Allah
tetapkan, dan sekaligus
berusaha keras untuk memahami
Petunjuk-petunjuk Allah yang
Allah sampaikan lewat Kitab Suci
Al-Qur’ an dan Sunnah yang semuanya itu diberikan kepada
Rasulullah Muhammad SAW.
. Allah berfirman:”Turunlah kamu berdua dari surga
bersama-sama, sebagian
kamu menjadi musuh
sebahagian yang lain. Maka
jika datang kepadamu
petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikuti
petunjuk-Ku, ia tidak akan
seat dan ia tidak akan
celaka. (QS. 20:123) Dan barangsiapa yang
berpaling dari peringatan-
Ku, maka sesungguhnya
baginya penghidupan yang
sempit, dan Kami akan
menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan
buta”. (QS. 20:124) . Dalam catatan sejarah telah
terbukti dengan bukti yang tidak
akan dapat dilupakan oleh umat
manusia, ketika manusia
memunculkan ajaran-ajaran
keangkuhan kepada Allah, maka kemudian terjadilah musibah
besar dan sangat-sangat besar.
Ketika manusia menonjol-
nonjolkan ajaran atheisme dan
komunisme di akhir abad 18,
maka generasi berikutnya memanen musibah sangat-sangat
besar di awal hingga
pertengahan abad 19, yaitu
terjadinya perang dunia satu
dan perang dunia dua yang
membuat kerugian yang sangat- sangat besar bagi peradaban
umat manusia. Demikian pula Euphoria Jaman
Globalisasi disaat ini, Era
Globalisasi diawali kira-kira th
1980, atau di penghujung akhir
abad sembilan belas. Apa yang
menonjol dari era Globalisasi adalah Era Teknologi Digital, Era
tehnologi Biner ( 0 dan 1), yang
dapat menghasilkan loncatan
supercepat dari segala teknologi
yang sebelumnya, apalagi di
dalam teknologi informasi (IT). Euphoria Zaman Globalisasi harus direspon oleh umat Islam dengan respon yang cepat pula, bila tidak direspon dengan cepat maka akan berakibat buruk pula dimasa-masa berikutnya. Kebebasan manusia untuk mengungkapkanapa saja yang dimiliki oleh manusia telah disebar di jaman Global. Pertukaran berbagai macam pola
pikir, filsafat hidup, budaya,
aktifitas dan perilaku dari yang
terjelek hingga yang terbaik
nampak mengemuka di berbagai
macam jenis media. Yang sangat mencengangkan tentunya adalah tersebarnya berbagai macam budaya-budaya yang dilarang oleh Agama. Yang bila dilakukan dapat merusak tatanan moral dan tatanan budaya luhur dan mulia umat manusia, bahkan merusak keadaban manusia Sudah sangat-sangat jelas
bahwa segala larangan yang
Allah sampaikan didalam kitab
suci Al-Qur’ an adalah sesuatu yang bila benar-benar dihindari,
akan menghasilkan kelestarian
ketinggian moral dan
keselamatan manusia. Dan juga
yang Allah perintahkan, adalah
segala sesuatu yang menjadikan manusia semakin kokoh didalam
kedudukannya sebagai makhluq
yang diberi kedudukan mulia oleh
Allah Tuhan Semesta Alam. Seorang Anggota DPR dari partai
Yang Terhormat telah tergelincir
dan telah masuk dalam
perbincangan luas tentang kasus
melihat perbuatan pornografi di
saat sidang Paripurna, menunjukkan peristiwa gunung
es yang pasti dibawahnya ada
yang jauh lebih besar dari itu.
Dan sebenarnya permasalahan
utama adalah kerusakan moral,
kerusakan jiwa manusia, dan manusia perlu tahu bahwa
manusia dimurkai oleh Allah dan
dijauhkan dari Allah disebabkan
diawali oleh pelanggaran tentang
pornografi
. Dan Allah berfirman):”Hai Adam bertempat tinggallah
kamu dan istrimu di surga
serta makanlah olehmu
berdua (buah-buahan)
dimana saja yang kamu
sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon
ini, lalu menjadilah kamu
berdua termasuk orang-
orang yang zalim”. (QS. 7:19) Maka syaitan membisikkan
pikiran jahat kepada
keduanya untuk
menampakkan kepada
keduanya apa yang
tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan
berkata:”Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati
pohon ini, melainkan supaya
kamu berdua tidak menjadi
malaikat atau tidak menjadi
orang yang kekal (dalam
surga)”. (QS. 7:20) Dan dia (syaitan)
bersumpah kepada
keduanya:”Sesungguhnya saya adalah termasuk
orang yang memberi
nasehat kepada kamu
berdua”, (QS. 7:21) Maka syaitan membujuk
keduanya (untuk makan
memakan buah itu) dengan
tipu daya. Tatkala
keduanya telah merasai
buah kayu itu, nampaklah baginya aurat-auratnya,
dan mulailah keduanya
menutupi dengan daun-daun
surga. Kemudian Tuhan
mereka menyeru
mereka:”Bukankah Aku telah melarang kamu
berdua dari pohon kayu itu
dan Aku katakan
kepadamu:”Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh
yang nyata bagi kamu
berdua” (QS. 7:22) Keduanya berkata: “Ya Tuhan kami, kami telah
menganiaya diri kami
sendiri, dan jika Engkau
tidak mengampuni kami dan
memberi rahmat kepada
kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang
merugi”. (QS. 7:23) Allah berfirman: “Turunlah kamu sekalian, sebahagian
kamu menjadi musuh bagi
sebahagian yang lain. Dan
kamu mempunyai tempat
kediaman dan kesenangan
(tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu
yang telah ditentukan”. (QS. 7:24) Allah berfirman: “Di bumi itu kamu hidup dan di di
bumi itu kamu mati, dan
dari bumi itu (pula) kamu
akan dibangkitkan. (QS.
7:25) Hai anak Adam,
sesungguhnya Kami telah
menurunkan pakaian untuk
menutupi ‘ auratmu dan pakaian indah untuk
perhiasan. Dan pakaian
taqwa itulah yang baik.
Yang demikian itu adalah
sebahagian dari tanda-
tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka
selalu ingat. (QS. 7:26) Hai anak Adam, janganlah
sekali-kali kamu dapat
ditipu oleh syaitan
sebagaimana ia telah
mengeluarkan kedua ibu
bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari
keduanya pakaiannya untuk
memperlihatkan kepada
keduanya ‘ auratnya. Sesungguhnya ia dan
pengikut-pengikutnya
melihat kamu dari suatu
tempat yang kamu tidak
bisa melihat mereka.
Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan
itu pemimpin-pemimpin bagi
orang-orang yang tidak
beriman. (QS. 7:27) .
Kejatuhan Moral Umat manusia
dari ulahnya dengan pornografi
bukan sekedar sebuah kejadian
eksak yang bisa dinalar dengan
aqal saja, namun sebuah kejadian kepastian ILAHI, bila manusia
telah melanggar larangan Allah
dengan pornografi pasti mereka
akan tidak mampu lagi menjadi
makhluq mulia yang didekatkan
kepada Allah. Orang yang dijauhkan dari Allah Tuhan semesta alam, Orang yang telah jatuh moralnya, dan rendah kedudukannya, maka orang tersebut akan dengan ringan melepaskan agamanya, atau lebih suka menjadi orang kafir, atau menjadi orang musyrik atau menjadi orang mujrim atau bahkan berani dengan ungkapan-ungkapan nyata-nyata menentang Allah Tuhan semesta Alam. Banyak kejadian yang berakhir fatal yang dimulai dari dosa-dosa yang disebabkan oleh pornografi. Setelah manusia jauh dari Allah
maka berikutnya manusia akan
semakin kuat untuk berbuat
yang semakin parah dalam
kerusakan, hilangnya iman dan
taqwa membawanya kepada kejahatan-kejahatan besar yang
berikutnya, berani belajar dan
menggunakan ilmu sihir, berani
membuat menipuan-penipuan
besar, berani melakukan
kejahatan-kejahatan besar, dst- dst
. Demi Allah, sesungguhnya
Kami telah mengutus rasul-
rasul Kami kepada umat-
umat sebelum kamu, tetapi
syaitan menjadikan umat-
umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang
buruk), maka syaitan
menjadi pemimpin mereka di
hari itu dan bagi mereka
azab yang pedih. (QS. 16:63) Barangsiapa yang berpaling
dari pengajaran (Tuhan)
Yang Maha Pemurah (al-
Qur’ an), Kami adakan baginya syaitan (yang
menyesatkan) maka syaitan
itulah yang menjadi teman
yang selalu menyertainya.
(QS. 43:36)
Dan sesungguhnya syaitan- syaitan itu benar-benar
menghalangi mereka dari
jalan yang benar dan
mereka menyangka bahwa
mereka mendapat petunjuk.
(QS. 43:37) . Respon cepat yang harus dimiliki
oleh umat Islam di zaman ini yang
paling dominan adalah bersumber
dari Euphoria Globalisasi
PORNOGRAFI, yang membawa
moral umat manusia semakin cepat melorot jatuh ke tingkat
bawah. Kemerosotan moral yang
demikian parah maka berikutnya
disusul dengan penderitaan dan
penderitaan. Penderitaan jiwa,
baik individu atau juga khalayak. Kejadian-kejadian Pornografi telah membuat manusia jauh dari Allah, tidak lagi mampu mereguk lezatnya iman dan taqwa, sehingga manusia dengan bersemangat berebut kelezatan- kelezatan yang lain, dan kelezatan yang instant untuk diperebutkan adalah kelezatan tahta, harta dan nafsu syahwat, dan kelezatan materiil dunia, saling beradu kekuatan untuk memperebutkan kenikmatan materiil dunia. Bila penyakit jiwa ini semakin
parah , walaupun dosa makin
bertumpuk-tumpuk, manusia
sudah semakin sulit dicegah
untuk berbuat merusak diri, dan
semakin sulit diajak untuk keluar dari kebiasaan buruk yang
membinasakan, sebagaimana
pecandu narkoba yang telah
tenggelam dalam kecanduan
yang kian parah. Jaman Era pornografi
seharusnya segera di akhiri
dengan kesadaran orang-orang
yang masih punya daya tahan
dan kesadaran akan bahaya
pornografi. Dan Harus segera mengajak umat manusia untuk
meninggalkan dan menjauhi serta
memberantas pornogarfi. Dan jalan pintas untuk keluar
dari lingkaran setan tersebut
adalah peran para pemegang
kekuatan dan kekuasaan untuk
menyembuhkan masyarakat dari
penyakit pornografi, sebagaimana mereka sangat
peduli dengan pencegahan dan
penyembuhan berbagai macam
penyakit yang biasa
menghinggapi raga manusia
seperti penyakit darah tinggi, penyakit jantung, penyakit
kanker, pengakit diabetes, dll
karena penyakit akibat pornografi berakibat buruk yang lebih parah dan lebih kekal kesusahan dan penderitaannya. Manusia-manusia pecandu
pornografi perlu segera
disadarkan bahwa apa yang
mereka lakukan itu sesuatu yang
menjadikan mereka mendapat
hukuman dijauhkan dari Allah Tuhan semesta Alam, baik di
dunia dan di akherat. Semoga umat manusia segera
sadar akan bahayanya dan
segera membebaskan diri
pornografi. Mengajilah-
mengajilah-mengajilah dengan
tekun, semoga Allah memberi kekuatan kepada manusia untuk
terbebas dari godaan pornografi.
….. Wallahu a’ lam.