Laman

Entri Populer

Tampilkan postingan dengan label bicara. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bicara. Tampilkan semua postingan

Senin, April 18, 2011

adab bicara wanita muslimah

Berhati-hatilah dari terlalu banyak berceloteh dan terlalu banyak berbicara, Allah Ta’ ala berfirman: ” ﻻ ﺮﻴﺧ ﻲﻓ ﺮﻴﺜﻛ ﻦﻣ ﻢﻫﺍﻮﺠﻧ ﻻﺇ ﻦﻣ ﺮﻣﺃ ﺔﻗﺪﺼﺑ ﻭﺃ ﻑﻭﺮﻌﻣ ﻭﺃ ﺡﻼﺻﺇ ﻦﻴﺑ ﺱﺎﻨﻟﺍ ” ) ﺀﺎﺴﻨﻟﺍ : ﺔﻳﻵﺍ 114 ). Artinya: “Dan tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau
berbuat ma’ ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia “. (An nisa:114) Dan ketahuilah wahai saudariku,semoga Allah ta’ ala merahmatimu dan menunjukimu kepada jalan kebaikan, bahwa disana ada yang senantiasa mengamati dan mencatat perkataanmu. “ ﻦﻋ ﻦﻴﻤﻴﻟﺍ ﻦﻋﻭ ﻝﺎﻤﺸﻟﺍ ﺪﻴﻌﻗ . ﺎﻣ ﻆﻔﻠﻳ ﻦﻣ ٍﻝﻮﻗ ﻻﺇ ﻪﻳﺪﻟ ﺐﻴﻗﺭ ﺪﻴﺘﻋ ” ) ﻕ : ﺔﻳﻵﺍ 17 - 18 ) Artinya: “Seorang duduk disebelah kanan,dan yang lain duduk disebelah kiri.tiada satu ucapanpun yang diucapkan melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir” (Qaaf:17-18). Maka jadikanlah ucapanmu itu menjadi perkataan yang ringkas, jelas yang tidak bertele-tele yang dengannya akan memperpanjang pembicaraan. 1) Bacalah Al qur’ an karim dan bersemangatlah untuk menjadikan itu sebagai wirid keseharianmu, dan senantiasalah berusaha untuk menghafalkannya sesuai kesanggupanmu agar engkau bisa mendapatkan pahala yang besar dihari kiamat nanti. ﻦﻋ ﺪﺒﻋ ﻪﻠﻟﺍ ﻦﺑ ﻭﺮﻤﻋ ﻲﺿﺭ ﻪﻠﻟﺍ ﺎﻤﻬﻨﻋ - ﻦﻋ ﻲﺒﻨﻟﺍ ﻰﻠﺻ ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻴﻠﻋ ﻢﻠﺳﻭ ﻝﺎﻗ : ” ﻝﺎﻘﻳ ﺐﺣﺎﺼﻟ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ : ﺃﺮﻗﺍ ﻖﺗﺭﺍﻭ ﻞﺗﺭﻭ ﺎﻤﻛ ﺖﻨﻛ ﻞﺗﺮﺗ ﻲﻓ ﺎﻴﻧﺪﻟﺍ ﻥﺈﻓ ﻚﺘﻟﺰﻨﻣ ﺪﻨﻋ ﺮﺧﺁ ﺔﻳﺁ ﺎﻫﺅﺮﻘﺗ ﻮﺑﺃ ﻩﺍﻭﺭ ﻱﺬﻣﺮﺘﻟﺍﻭ ﺩﻭﺍﺩ Dari abdullah bin ‘ umar radiyallohu ‘ anhu, dari Nabi Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, beliau bersabda: “dikatakan pada orang yang senang membaca alqur’ an: bacalah dengan tartil sebagaimana engkau dulu sewaktu di dunia membacanya dengan tartil, karena sesungguhnya kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca. (HR.abu daud dan attirmidzi) 2) Tidaklah terpuji jika engkau selalu menyampaikan setiap apa yang engkau dengarkan, karena kebiasaan ini akan menjatuhkan dirimu kedalam kedustaan. ﻦﻋ ﻲﺑﺃ ﺓﺮﻳﺮﻫ ﻲﺿﺭ ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻨﻋ ﻥﺃ ﻲﺒﻨﻟﺍ ﻰﻠﺻ ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻴﻠﻋ ﻝﺎﻗ ﻢﻠﺳﻭ : ” ًﺎﺑﺬﻛ ﺀﺮﻤﻟﺎﺑ ﻰﻔﻛ ﻊﻤﺳ ﺎﻣ ﻞﻜﺑ ﺙﺪﺤﺘﻳ ﻥﺃ “ Dari Abu hurairah radiallahu ‘ anhu,sesungguhnya Nabi shallallahu ‘ alaihi wasallam bersabda: “Cukuplah seseorang itu dikatakan sebagai pendusta ketika dia menyampaikan setiap apa yang dia dengarkan.” (HR.Muslim dan Abu Dawud) 3) jauhilah dari sikap menyombongkan diri (berhias diri) dengan sesuatu yang tidak ada pada dirimu, dengan tujuan membanggakan diri dihadapan manusia. ﻦﻋ ﺔﺸﺋﺎﻋ – ﻲﺿﺭ ﻪﻠﻟﺍ ﺎﻬﻨﻋ - ﻥﺃ ﺓﺃﺮﻣﺍ ﺖﻟﺎﻗ : ﺎﻳ ﻝﻮﺳﺭ ﻪﻠﻟﺍ ، ﻝﻮﻗﺃ ﻥﺇ ﻲﺟﻭﺯ ﻲﻧﺎﻄﻋﺃ ﺎﻣ ﻢﻟ ؟ﻲﻨﻄﻌﻳ ﻝﺎﻗ ﻝﻮﺳﺭ ﻪﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻ ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻴﻠﻋ ﻢﻠﺳﻭ : ” ﻊﺒﺸﺘﻤﻟﺍ ﺎﻤﺑ ﻢﻟ ﻂﻌﻳ ﺭﻭﺯ ﻲﺑﻮﺛ ﺲﺑﻼﻛ “. Dari aisyah radiyallohu ‘ anha, ada seorang wanita yang mengatakan:wahai Rasulullah, aku
mengatakan bahwa suamiku memberikan sesuatu kepadaku yang sebenarnya tidak diberikannya.berkata Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam,: orang yang merasa memiliki sesuatu yang ia tidak diberi, seperti orang yang memakai dua pakaian kedustaan.” (muttafaq alaihi) 4) Sesungguhnya dzikrullah memberikan pengaruh yang kuat didalam kehidupan ruh seorang muslim, kejiwaannya, jasmaninya dan kehidupan masyarakatnya. maka bersemangatlah wahai saudariku muslimah untuk senantiasa berdzikir kepada Allah ta’ ala, disetiap waktu dan keadaanmu. Allah ta’ ala memuji hamba-hambanya yang mukhlis dalam firman-Nya: ” ﻦﻳﺬﻟﺍ ﻥﻭﺮﻛﺬﻳ ﻪﻠﻟﺍ ًﺎﻣﺎﻴﻗ ًﺍﺩﻮﻌﻗﻭ ﻰﻠﻋﻭ ﻢﻬﺑﻮﻨﺟ … ” ) ﻥﺍﺮﻤﻋ ﻝﺁ : ﺔﻳﻵﺍ 191 ). Artinya: “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring…” (Ali imran:191). 5) Jika engkau hendak berbicara,maka jauhilah sifat merasa kagum dengan diri sendiri, sok fasih dan terlalu memaksakan diri dalam bertutur kata, sebab ini merupakan sifat yang sangat dibenci Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, dimana Beliau bersabda: ” ﻥﺇﻭ ﻢﻜﻀﻐﺑﺃ ّﻲﻟﺇ ﻢﻛﺪﻌﺑﺃﻭ ﻲﻨﻣ ًﺎﺴﻠﺠﻣ ﻡﻮﻳ ﺔﻣﺎﻴﻘﻟﺍ ﻥﻭﺭﺎﺛﺮﺜﻟﺍ ﻥﻮﻗﺪﺸﺘﻤﻟﺍﻭ ﻥﻮﻘﻬﻴﻔﺘﻤﻟﺍﻭ “. “sesungguhnya orang yang paling aku benci diantara kalian dan yang paling jauh majelisnya dariku pada hari kiamat : orang yang berlebihan dalam berbicara, sok fasih dengan ucapannya dan merasa ta’ ajjub terhadap ucapannya.” (HR.Tirmidzi,Ibnu Hibban dan yang lainnya dari hadits Abu Tsa’ labah Al-Khusyani radhiallahu anhu) 6) Jauhilah dari terlalu banyak tertawa,terlalu banyak berbicara
dan berceloteh.jadikanlah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, sebagai teladan bagimu, dimana beliau lebih banyak diam dan banyak berfikir beliau Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, menjauhkan diri dari terlalu banyak tertawa dan menyibukkan diri dengannya.bahkan jadikanlah setiap apa yang engkau ucapkan itu adalah perkataan yang mengandung kebaikan, dan jika tidak, maka diam itu lebih utama bagimu. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, bersabda: ” ﻦﻣ ﻡﻮﻴﻟﺍﻭ ﻪﻠﻟﺎﺑ ﻦﻣﺆﻳ ﻥﺎﻛ ﺮﺧﻵﺍ ﻞﻘﻴﻠﻓ ًﺍﺮﻴﺧ ﻭﺃ ﺖﻤﺼﻴﻟ “. ” Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir,maka hendaknya dia berkata dengan perkataan yang baik,atau hendaknya dia diam.” (muttafaq alaihi dari hadits Abu Hurairah radhiallahu anhu) 8 ) jangan kalian memotong pembicaraan seseorang yang sedang berbicara atau membantahnya, atau meremehkan ucapannya. Bahkan jadilah pendengar yang baik dan itu lebih beradab bagimu, dan ketika harus membantahnya, maka jadikanlah bantahanmu dengan cara yang paling baik sebagai syi’ ar kepribadianmu. 9) berhati-hatilah dari suka mengolok-olok terhadap cara berbicara orang lain, seperti orang yang terbata-bata dalam berbicara atau seseorang yang kesulitan berbicara . Alah Ta’ ala berfirman: ” ﺎﻳ ﺎﻬﻳﺃ ﻦﻳﺬﻟﺍ ﺍﻮﻨﻣﺁ ﻻ ﺮﺨﺴﻳ ﻡﻮﻗ ﻡﻮﻗ ﻦﻣ ﻥﺃ ﻰﺴﻋ ﺍﻮﻧﻮﻜﻳ ًﺍﺮﻴﺧ ﻢﻬﻨﻣ ﻻﻭ ﺀﺎﺴﻧ ﻦﻣ ًﺍﺮﻴﺧ ﻦﻜﻳ ﻥﺃ ﻰﺴﻋ ﺀﺎﺴﻧ ﻦﻬﻨﻣ ” ) ﺕﺍﺮﺠﺤﻟﺍ : ﺔﻳﻵﺍ 11 ). “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki- laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.” (QS.Al-Hujurat:11) 10) jika engkau mendengarkan bacaan Alqur’ an, maka berhentilah dari berbicara, apapun yang engkau bicarakan, karena itu merupakan adab terhadap kalamullah dan juga sesuai dengan perintah-Nya, didalam firman-Nya: : ” ﺍﺫﺇﻭ ﺀﻯﺮﻗ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﺍﻮﻌﻤﺘﺳﺎﻓ ﻪﻟ ﺍﻮﺘﺼﻧﺃﻭ ﻢﻜﻠﻌﻟ ﻥﻮﻤﺣﺮﺗ ” ) ﻑﺍﺮﻋﻷﺍ : ﺔﻳﻵﺍ 204 ). Artinya: “dan apabila dibacakan Alqur’ an,maka dengarkanlah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kalian diberi rahmat“. Qs.al a’ raf :204 11) bertakwalah kepada Allah wahai saudariku muslimah,bersihkanlah majelismu dari ghibah dan namimah (adu domba) sebagaimana yang Allah ‘ azza wajalla perintahkan kepadamu untuk menjauhinya. bersemangatlah engkau untuk menjadikan didalam majelismu itu adalah perkataan-perkataan yang baik,dalam rangka menasehati,dan petunjuk kepada kebaikan. perkataan itu adalah sebuah perkara yang besar, berapa banyak dari perkataan seseorang yang dapat menyebabkan kemarahan dari Allah ‘ azza wajalla dan menjatuhkan pelakunya kedalam jurang neraka. Didalam hadits Mu’ adz radhiallahu anhu tatkala Beliau bertanya kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam: apakah kami akan disiksa dengan apa yang kami ucapkan? Maka jawab Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: ” ﻚﺘﻠﻜﺛ ﻚﻣﺃ ﺎﻳ ﺫﺎﻌﻣ . ﻞﻫﻭ ّﺐﻜﻳ ﺱﺎﻨﻟﺍ ﻲﻓ ﺭﺎﻨﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﻢﻬﻫﻮﺟﻭ ﻻﺇ ُﺪﺋﺎﺼﺣ ﻢﻬﺘﻨﺴﻟﺃ ” ) ﻱﺬﻣﺮﺘﻟﺍ ﻩﺍﻭﺭ ). “engkau telah keliru wahai Mu’ adz, tidaklah manusia dilemparkan ke Neraka diatas wajah-wajah mereka melainkan disebabkan oleh ucapan-ucapan mereka.” (HR.Tirmidzi,An-Nasaai dan Ibnu Majah) 12) berhati-hatilah -semoga Allah menjagamu- dari menghadiri majelis yang buruk dan berbaur dengan para pelakunya, dan bersegeralah-semoga Allah menjagamu- menuju majelis yang penuh dengan keutamaan, kebaikan dan keberuntungan. 13) jika engkau duduk sendiri dalam suatu majelis, atau bersama dengan sebagian saudarimu, maka senantiasalah untuk berdzikir mengingat Allah ‘ azza wajalla dalam setiap keadaanmu sehingga engkau kembali dalam keadaan mendapatkan kebaikan dan mendapatkan pahala. Allah ‘ azza wajalla berfirman: ” ﻦﻳﺬﻟﺍ ﻥﻭﺮﻛﺬﻳ ﻪﻠﻟﺍ ًﺎﻣﺎﻴﻗ ًﺍﺩﻮﻌﻗﻭ ﻰﻠﻋﻭ ﻢﻬﺑﻮﻨﺟ “ . ) ﻥﺍﺮﻤﻋ ﻝﺁ : ﺔﻳﻵﺍ 191 ) Artinya: “(yaitu) orang – orang yang mengingat Allah sambil berdiri,atau duduk,atau dalam keadaan berbaring” (QS..ali ‘ imran :191) 14) jika engkau hendak berdiri keluar dari majelis, maka ingatlah untuk selalu mengucapkan: ” ﻚﻧﺎﺤﺒﺳ ﻙﺪﻤﺤﺑﻭ ﻪﻠﻟﺍ ﺪﻬﺷﺃ ﻥﺃ ﻻ ﻪﻟﺇ ﻻﺇ ﺖﻧﺃ ، ﻚﻴﻟﺇ ﺏﻮﺗﺃﻭ ﻙﺮﻔﻐﺘﺳﺃ “. “Maha suci Engkau ya Allah dan bagimu segala pujian,aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak untuk disembah kecuali Engkau, aku memohon ampun kepada-Mu, dan aku bertaubat kepada-Mu“. Sehingga diampuni bagimu segala kesalahanmu di dalam majelis tersebut.