Laman

Entri Populer

Tampilkan postingan dengan label manusia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label manusia. Tampilkan semua postingan

Rabu, Desember 28, 2011

Mengenali Diri Sebagai Manusia

Sesungguhnya manusia
diciptakan oleh Allah SWT adalah
paling sempurna dibandingkan
dengan mahluk yang lainya.
Tetapi kita sendiri sebagai
manusia “sering kali” lupa, tidak tahu atau tidak kenal akan diri
kita sendiri sebagai manusia.
Potensi positif yang ada dalam
diri manusia menjadikannya
sebagai hamba yang Bertaqwa,
sebaliknya di sisi potensi negative mampu menjadikan
manusia menjadi lebih rendah
dari makhluk yang gak punya
akal sekalipun.
Untuk itu marilah kita ingatkan
diri kita ini sebagai manusia,
Siapa diri kita ini? Dari mana
asalnya? Mau kemana nantinya?
Dan yang paling penting adalah
bagaimana kita menempuh kehidupan didunia ini supaya
selamat mengarungi hidup didunia
dan akhirat nanti.
Sobat, jika kita mau kembali
Kitab Al-Qur’an ternyata telah
tertulis berbagai ayat yang
menyatakan bagaimana manusia
itu sebenarnya. Diantaranya,
Manusia itu adalah :

Pertama, Lemah ْ
ﻢُﻜْﻨَﻋ َﻒِّﻔَﺨُﻳ ْﻥَﺃ ُﻪَّﻠﻟﺍ ُﺪﻳِﺮُﻳ ﺎًﻔﻴِﻌَﺿ ُﻥﺎَﺴْﻧﻹﺍ َﻖِﻠُﺧَﻭ
Allah hendak memberikan
keringanan kepadamu, dan
manusia dijadikan bersifat lemah.
(QS.An-Nissa : 28)

Ketahuilah bahwa manusia
sangatlah lemah, tidak bisa hidup
sendiri. Saling membutuhkan dan
ketergantungan dengan yang
lain

Kedua, Suka Tergesa ُ
ﻩَﺀﺎَﻋُﺩ ِّﺮَّﺸﻟﺎِﺑ ُﻥﺎَﺴْﻧﻹﺍ ُﻉْﺪَﻳَﻭ ﻻﻮُﺠَﻋ ُﻥﺎَﺴْﻧﻹﺍ َﻥﺎَﻛَﻭ ِﺮْﻴَﺨْﻟﺎِﺑ
Dan manusia mendoa untuk
kejahatan sebagaimana ia
mendoa untuk kebaikan. dan
adalah manusia bersifat tergesa-
gesa. (QS.Al-Isra’ : 11)

Ketidaksabaran manusia jelaslah
terbukti, semuanya ingin terjadi
instant. Ihtiar baru sepertiga
ingin lekas mendapat hasil.
Terkadang sesuatu hal yang
menarik hati, menjadikan lupa akal sehat dan logika. Itulah
Manusia.

Ketiga, Senang Membantah ﺍَﺫِﺈَﻓ ٍﺔَﻔْﻄُﻧ ْﻦِﻣ َﻥﺎَﺴْﻧﻹﺍ َﻖَﻠَﺧ ٌﻦﻴِﺒُﻣ ٌﻢﻴِﺼَﺧ َﻮُﻫ Dia telah menciptakan manusia
dari mani, tiba-tiba ia menjadi
pembantah yang nyata. (QS. An-
Nahl : 4)

Keempat, Suka Berlebih-
lebihan ُّ
ﺮُّﻀﻟﺍ َﻥﺎَﺴْﻧﻹﺍ َّﺲَﻣ ﺍَﺫِﺇَﻭ ْﻭَﺃ ﺍًﺪِﻋﺎَﻗ ْﻭَﺃ ِﻪِﺒْﻨَﺠِﻟ ﺎَﻧﺎَﻋَﺩ َّﺮَﻣ ُﻩَّﺮُﺿ ُﻪْﻨَﻋ ﺎَﻨْﻔَﺸَﻛ ﺎَّﻤَﻠَﻓ ﺎًﻤِﺋﺎَﻗ ُﻪَّﺴَﻣ ٍّﺮُﺿ ﻰَﻟِﺇ ﺎَﻨُﻋْﺪَﻳ ْﻢَﻟ ْﻥَﺄَﻛ ﺎَﻣ َﻦﻴِﻓِﺮْﺴُﻤْﻠِﻟ َﻦِّﻳُﺯ َﻚِﻟَﺬَﻛ َﻥﻮُﻠَﻤْﻌَﻳ ﺍﻮُﻧﺎَﻛ
Dan apabila manusia ditimpa
bahaya Dia berdoa kepada Kami
dalam Keadaan berbaring, duduk
atau berdiri, tetapi setelah Kami
hilangkan bahaya itu
daripadanya, Dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-
olah Dia tidak pernah berdoa
kepada Kami untuk
(menghilangkan) bahaya yang
telah menimpanya. Begitulah
orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa
yang selalu mereka kerjakan. ﻰَﻐْﻄَﻴَﻟ َﻥﺎَﺴْﻧﻹﺍ َّﻥِﺇ ﻼَﻛ Ketahuilah! Sesungguhnya
manusia benar-benar melampaui
batas, (QS.Al-Alaq : 6)

Kelima, Lalai dan Pelupa ُﺮُﺛﺎَﻜَّﺘﻟﺍ ُﻢُﻛﺎَﻬْﻟَﺃ Bermegah-megahan telah
melalaikan kamu. (QS.At-
Takaatsur : 1) ﺎَﻋَﺩ ٌّﺮُﺿ َﻥﺎَﺴْﻧﻹﺍ َّﺲَﻣ ﺍَﺫِﺇَﻭ ُﻪَﻟَّﻮَﺧ ﺍَﺫِﺇ َّﻢُﺛ ِﻪْﻴَﻟِﺇ ﺎًﺒﻴِﻨُﻣ ُﻪَّﺑَﺭ ﻮُﻋْﺪَﻳ َﻥﺎَﻛ ﺎَﻣ َﻲِﺴَﻧ ُﻪْﻨِﻣ ًﺔَﻤْﻌِﻧ ِﻪَّﻠِﻟ َﻞَﻌَﺟَﻭ ُﻞْﺒَﻗ ْﻦِﻣ ِﻪْﻴَﻟِﺇ ْﻞُﻗ ِﻪِﻠﻴِﺒَﺳ ْﻦَﻋ َّﻞِﻀُﻴِﻟ ﺍًﺩﺍَﺪْﻧَﺃ ْﻦِﻣ َﻚَّﻧِﺇ ﻼﻴِﻠَﻗ َﻙِﺮْﻔُﻜِﺑ ْﻊَّﺘَﻤَﺗ ِﺭﺎَّﻨﻟﺍ ِﺏﺎَﺤْﺻَﺃ Dan apabila manusia itu ditimpa
kemudharatan, Dia memohon
(pertolongan) kepada Tuhannya
dengan kembali kepada-Nya;
kemudian apabila Tuhan
memberikan nikmat-Nya kepadanya LUPALAH Dia akan
kemudharatan yang pernah Dia
berdoa (kepada Allah) untuk
(menghilangkannya) sebelum itu,
dan Dia mengada-adakan
sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari
jalan-Nya. Katakanlah:
“Bersenang-senanglah dengan
kekafiranmu itu Sementara
waktu; Sesungguhnya kamu
Termasuk penghuni neraka”
Keenam, Suka Berkeluh
Kesah ﺎًﻋﻭُﺰَﺟ ُّﺮَّﺸﻟﺍ ُﻪَّﺴَﻣ ﺍَﺫِﺇ Apabila ia ditimpa kesusahan ia
berkeluh kesah, (QS. Al-Ma’arij :
20) Ketujuh, Cenderung Kikir َﻦِﺋﺍَﺰَﺧ َﻥﻮُﻜِﻠْﻤَﺗ ْﻢُﺘْﻧَﺃ ْﻮَﻟ ْﻞُﻗ ْﻢُﺘْﻜَﺴْﻣﻷ ﺍًﺫِﺇ ﻲِّﺑَﺭ ِﺔَﻤْﺣَﺭ ُﻥﺎَﺴْﻧﻹﺍ َﻥﺎَﻛَﻭ ِﻕﺎَﻔْﻧﻹﺍ َﺔَﻴْﺸَﺧ ﺍًﺭﻮُﺘَﻗ Katakanlah: “Kalau seandainya
kamu menguasai
perbendaharaan-
perbendaharaan rahmat
Tuhanku, niscaya
perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut
membelanjakannya”. dan adalah
manusia itu sangat kikir. (QS. Al-
Isra’ : 100) Kedelapan, Suka Mengkufuri
Nikmat ﺍًﺀْﺰُﺟ ِﻩِﺩﺎَﺒِﻋ ْﻦِﻣ ُﻪَﻟ ﺍﻮُﻠَﻌَﺟَﻭ ٌﻦﻴِﺒُﻣ ٌﺭﻮُﻔَﻜَﻟ َﻥﺎَﺴْﻧﻹﺍ َّﻥِﺇ Dan mereka menjadikan
sebahagian dari hamba-hamba-
Nya sebagai bahagian daripada-
Nya[1349]. Sesungguhnya
manusia itu benar-benar
pengingkar yang nyata (terhadap rahmat Allah). (QS. Az-
Zukhruf : 15) ٌﺩﻮُﻨَﻜَﻟ ِﻪِّﺑَﺮِﻟ َﻥﺎَﺴْﻧﻹﺍ َّﻥِﺇ Sesungguhnya manusia itu
sangat ingkar, tidak berterima
kasih kepada Tuhannya,
(QS.Al-’Aadiyaat : 6) Kesembilan, Senang
Berangan-angan ْﻢُﻜَﻌَﻣ ْﻦُﻜَﻧ ْﻢَﻟَﺃ ْﻢُﻬَﻧﻭُﺩﺎَﻨُﻳ ْﻢُﺘْﻨَﺘَﻓ ْﻢُﻜَّﻨِﻜَﻟَﻭ ﻰَﻠَﺑ ﺍﻮُﻟﺎَﻗ ْﻢُﺘْﺒَﺗْﺭﺍَﻭ ْﻢُﺘْﺼَّﺑَﺮَﺗَﻭ ْﻢُﻜَﺴُﻔْﻧَﺃ َﺀﺎَﺟ ﻰَّﺘَﺣ ُّﻲِﻧﺎَﻣﻷﺍ ُﻢُﻜْﺗَّﺮَﻏَﻭ ِﻪَّﻠﻟﺎِﺑ ْﻢُﻛَّﺮَﻏَﻭ ِﻪَّﻠﻟﺍ ُﺮْﻣَﺃ ُﺭﻭُﺮَﻐْﻟﺍ Orang-orang munafik itu
memanggil mereka (orang-orang
mukmin) seraya berkata:
“Bukankah Kami dahulu
bersama-sama dengan kamu?”
mereka menjawab: “Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu
sendiri dan menunggu
(kehancuran Kami) dan kamu
ragu- ragu serta ditipu oleh
angan-angan kosong sehingga
datanglah ketetapan Allah;dan kamu telah ditipu terhadap Allah
oleh (syaitan) yang Amat penipu.
(QS.Al-Hadid : 72) Sepuluh, Dzalim dan Bodoh ﻰَﻠَﻋ َﺔَﻧﺎَﻣﻷﺍ ﺎَﻨْﺿَﺮَﻋ ﺎَّﻧِﺇ ِﻝﺎَﺒِﺠْﻟﺍَﻭ ِﺽْﺭﻷﺍَﻭ ِﺕﺍَﻭﺎَﻤَّﺴﻟﺍ َﻦْﻘَﻔْﺷَﺃَﻭ ﺎَﻬَﻨْﻠِﻤْﺤَﻳ ْﻥَﺃ َﻦْﻴَﺑَﺄَﻓ َﻥﺎَﻛ ُﻪَّﻧِﺇ ُﻥﺎَﺴْﻧﻹﺍ ﺎَﻬَﻠَﻤَﺣَﻭ ﺎَﻬْﻨِﻣ ﻻﻮُﻬَﺟ ﺎًﻣﻮُﻠَﻇ Sesungguhnya Kami telah
mengemukakan amanat[1233]
kepada langit, bumi dan gunung-
gunung, Maka semuanya enggan
untuk memikul amanat itu dan
mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah
amanat itu oleh manusia.
Sesungguhnya manusia itu Amat
zalim dan Amat bodoh, (QS.Al-
Ahzab : 72) Itulah sifat-sifat yang ada dalam
diri kita, harus diwaspadai. Begitu
banyak sifat buruk yang melekat
kepada diri manusia. Allah Maha
Adil dan Tidak menyulitkan
hamba-Nya, Islam adalah solusi untuk mengatur manusia agar
bisa mengarungi ujian di dunia
dan menggapai kebahagiaan di
akherat

Alhamdulillah, mari kita syukuri
nikmat iman dan Islam ini dengan
cara : Tetap taat kepada Allah
Walaupun kondisi sesulit
apapun
Tetap belajar terus dengan
mengkaji AlQur’an dan
Assunah Selalu memperbaiki diri dan
tidak menunda pertobatan
Menjaga keimanan dengan
tetap dalam kebersamaan
dan jamaah Manusia memang lemah dan
banyak kekurangan tetapi
dengan bersatu akan menjadi
kuat sehingga bisa selamat dunia
dan akherat. Dalam Shahih Bukhari dan Muslim,
dari Abu Musa Al Asy’ari, dari
Nabi, beliau bersabda, ُّﺪُﺸَﻳ ِﻥﺎَﻴْﻨُﺒْﻟﺎَﻛ ِﻦِﻣْﺆُﻤْﻠِﻟ ُﻦِﻣْﺆُﻤْﻟﺍ َﻦْﻴَﺑ َﻚَّﺒَﺷ َّﻢُﺛ ﺎًﻀْﻌَﺑ ُﻪُﻀْﻌَﺑ ِﻪِﻌِﺑﺎَﺻَﺃ Seorang mukmin terhadap orang
mukmin yang lain seperti satu
bangunan, sebagian mereka
menguatkan sebagian yang lain,
dan beliau menjalin antara jari-
jarinya. ﺎًﻌﻴِﻤَﺟ ِﻪﻠﻟﺍ ِﻞْﺒَﺤِﺑ ﺍﻮُﻤِﺼَﺘْﻋﺍَﻭ َﺖَﻤْﻌِﻧ ﺍﻭُﺮُﻛْﺫﺍَﻭ ﺍﻮُﻗَّﺮَﻔَﺗ َﻻَﻭ ًﺀﺁَﺪْﻋَﺃ ْﻢُﺘﻨُﻛ ْﺫِﺇ ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ ِﻪﻠﻟﺍ ﻢُﺘْﺤَﺒْﺻَﺄَﻓ ْﻢُﻜِﺑﻮُﻠُﻗ َﻦْﻴَﺑ َﻒَّﻟَﺄَﻓ ﺎًﻧﺍَﻮْﺧِﺇ ِﻪِﺘَﻤْﻌِﻨِﺑ Dan berpeganglah kamu
semuanya kepada tali (agama)
Allah, dan janganlah kamu
bercerai-berai, dan ingatlah akan
nikmat Allah kepadamu ketika
dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah
mempersatukan hatimu, lalu
menjadilah kamu karena nikmat
Allah orang-orang yang
bersaudara. (QS.Ali Imran:103) Semoga Bermanfaat