Laman

Entri Populer

Tampilkan postingan dengan label dunia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label dunia. Tampilkan semua postingan

Minggu, Juni 05, 2011

WALAU DENGAN EMAS SEPENUH BUMI,JANGAN KAMU KIRA MAMPU MENEBUS DIRIMU DARI AZAB ALLAH

Sebuah Ayat Al Qur’ an telah mengisyaratan dengan tegas
betapa tingginya NILAI iman,
karena orang yang tidak
beriman akan mengalami nasib
yang sangat malang di akhirat.
Bayangkan! Emas sepenuh bumi tidak bisa untuk menebus dosa
kekafiran. Maka alangkah
besarnya nikmat iman yang telah
dianugerahkan oleh Allah SWT
kepada kita. ْﺍﻮُﺗﺎَﻣَﻭ ْﺍﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ َّﻥِﺇ ْﻦِﻣ َﻞَﺒْﻘُﻳ ﻦﻠﻓ ٌﺭﺎَّﻔُﻛ ْﻢُﻫَﻭ ِﻮَﻟَﻭ ًﺎﺒَﻫَﺫ ِﺽْﺭﻷﺍ ُﺀْﻞِّﻣ ﻢﻫﺪﺣﺃ ٌﺏﺍَﺬَﻋ ْﻢُﻬَﻟ َﻚِﺌـَﻟْﻭُﺃ ِﻪِﺑ ﻯﺪﺘﻓﺍ َﻦﻳِﺮِﺻﺎَّﻧ ﻦﻣ ﻢﻬﻟ ﺎﻣﻭ ٌﻢﻴِﻟَﺃ “Sesungguhnya orang- orang yang kafir dan mati
sedang mereka tetap dalam
kekafirannya, maka
tidaklah akan diterima dari
seseorang di antara
mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri
dengan emas (yang
sebanyak) itu. Bagi mereka
itulah siksa yang pedih dan
sekali-kali mereka tidak
memperoleh penolong”. (QS.3: 91 ). Allah SWT berfirman mengancam
dan memperingatkan orang yang
kafir sesudah imannya, kemudian
kekafirannya makin bertambah,
yakni terus-menerus dalam
kekafiran sampai mati. Tidak mau tobat atau tidak sempat
bertobat. Dan tidaklah taubat itu diterima
Allah dari orang-orang yang
mengerjakan kejahatan (yang)
hingga apabila datang ajal
kepada seseorang di antara
mereka, (barulah) ia mengatakan : “Sesungguhnya saya bertaubat sekarang”. dan tidak (pula diterima taubat)
orang-orang yang mati sedang
mereka di dalam kekafiran. bagi
orang-orang itu telah Kami
sediakan siksa yang pedih. (QS.4:
18). Barangsiapa mati masih dalam
kekafiran, maka tidak akan
ditrima darinya suatu
kebaikanpun untuk selama-
lamanya, sekalipun menginfakkan
emas sepenuh bumi (alias mustahil). Belum percayakah? Berapakah nilai emas sepenuh
bumi ? Berikut ini adalah sebuah
ilustrasi emas sepenuh bumi.
Volume planet bumi adalah : 1,0832073 x 1012 km3 ( sumber :
Wikipedia ).
= 1.083.207.300.000 x
( 1.000.000.000 ) x ( 1.000.000 )
cm3
= 1.083.207.300.000.000.000.000.000.
000 cm3.
Jika berat jenis emas adalah
19,32 gram/cm3 maka total
berat emas sepenuh bumi:
= 19,32 x 1.083.207.300.000.000.000.000.000.
000
= 20.927.565.036.000.000.000.000.
000.000 gram.
Bila harga emas per gram nya
sebesar Rp. 250.000,- maka nilai emas sebanyak itu adalah :
= 20.927.565.036.000.000.000.000.
000.000 gram x Rp 250.000,-
= Rp.
5.231.891.259.000.000.000.000.000.
000.000.000,- Andaikan ber-asumsi anggaran
pemerintah Indonesia 1000
trilyun pertahun, maka uang
sebesar itu bisa untuk membiayai
anggaran pemerintah Indonesia
selama 5.231.891.259.000.000.000 tahun atau kira-kira 5 milyar
trilyun tahun. Sebuah kekayaan
yang sangat besar dan di dunia
ini, sekaligus tidak ada seorang
pun yang memiliki kekayaan
sebesar itu. Tapi bagi Allah, kekayaan sebesar itu belumlah
cukup untuk menebus dirinya
dari adzab Allah. Ini hanyalah sebuah ilustrasi
untuk mengeaskan “sangat berharganya” iman yang dimiliki oleh seorang hamba. Tak bisa
dinilai dengan nilai dunia
sebanyak apa pun. Maka
beruntunglah yang tela dirintis
beriman semenjak lahir, dan
sangat beruntung juga bagi yang beriman setelah kafir. Akan tetapi pertanyaan yang
perlu diajukan kepada diri kita
masing-masing adalah “Benarkah kita ini telah sungguh-sungguh
beriman? Jangan-jangan kita ini
termasuk golongan yang disebut
oleh Allah SWT dalam surat Al-
Hujurat 14. ْﻢَّﻟ ﻞﻗ ﺎﻨﻣﺁ ُﺏﺍَﺮْﻋَﺄْﻟﺍ ِﺖَﻟﺎَﻗ ﺎﻨﻤﻠﺳﺃ ﺍﻮﻟﻮﻗ ﻦﻜﻟﻭ ﺍﻮﻨﻣﺆﺗ ﻲﻓ ُﻥﺎَﻤﻳِﺈْﻟﺍ ِﻞُﺧْﺪَﻳ ﺎﻤﻟﻭ َﻪَّﻠﻟﺍ ﺍﻮﻌﻴﻄﺗ ﻥﺇﻭ ْﻢُﻜِﺑﻮُﻠُﻗ ْﻢُﻜِﻟﺎَﻤْﻋَﺃ ْﻦِّﻣ ﻢﻜﺘﻠﻳ ﺎﻟ ُﻪَﻟﻮُﺳَﺭَﻭ ٌﻢﻴِﺣَّﺭ ٌﺭﻮُﻔَﻏ َﻪَّﻠﻟﺍ َّﻥِﺇ ًﺎﺌْﻴَﺷ Orang-orang Arab Badui itu
berkata: “Kami telah beriman”. Katakanlah: “Kamu belum beriman, tapi Katakanlah ‘ kami telah tunduk’ , karena iman itu belum masuk ke dalam
hatimu; dan jika kamu taat
kepada Allah dan Rasul-Nya,
Dia tidak akan mengurangi
sedikitpun pahala
amalanmu; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.” Atau jangan-jangan lebih parah
lagi seperti difirmankan oleh Allah
SWT dalam surat Al-Haj 11. ﻰﻠﻋ َﻪَّﻠﻟﺍ ُﺪُﺒْﻌَﻳ ﻦﻣ ِﺱﺎَّﻨﻟﺍ َﻦِﻣَﻭ َّﻥَﺄَﻤْﻃﺍ ٌﺮْﻴَﺧ ُﻪَﺑﺎَﺻَﺃ ْﻥِﺈَﻓ ٍﻑْﺮَﺣ َﺐَﻠَﻘﻧﺍ ٌﺔَﻨْﺘِﻓ ُﻪْﺘَﺑﺎَﺻَﺃ ْﻥِﺇَﻭ ِﻪِﺑ ﺎﻴﻧﺪﻟﺍ َﺮِﺴَﺧ ِﻪِﻬْﺟَﻭ ﻰﻠﻋ ُﻥﺍَﺮْﺴُﺨْﻟﺍ َﻮُﻫ َﻚِﻟَﺫ َﺓَﺮِﺧﺂْﻟﺍَﻭ ُﻦﻴِﺒُﻤْﻟﺍ Dan di antara manusia ada
orang yang menyembah
Allah dengan berada di tepi;
Maka jika ia memperoleh
kebajikan, tetaplah ia
dalam Keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu
bencana, berbaliklah ia ke
belakang. rugilah ia di dunia
dan di akhirat. yang
demikian itu adalah
kerugian yang nyata. Rasulullah SAW mengingatkan kita
semua bahwa iman itu yazidu wa
yanqushu, bertambah dan
berkurang setiap saat. Maka
beliau juga perintahkan kepada
kita untuk senantiasa memperbaharui iman kita. Oleh
karena itu sangat perlu bagi
kita, dari waktu ke waktu,
menengok iman kita, mengukur
dan mengevaluasi iman kita,
menjaganya dari proses degradasi, proses penurunan dan
pelemahan iman, dan berupaya
terus melakukan peningkatan
dan penguatan. Beberapa penanda sebagai
patokan untuk mengukur dan
mengevaluasi iman kita, bisa kita
rujuk kepada ayat-ayat Al-
Qur’ an, satu di antaranya adalah firman Allah dalam surat
Al-Anfal : 02-04. ﺍﺫﺇ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ َﻥﻮُﻨِﻣْﺆُﻤْﻟﺍ ﺎﻤﻧﺇ ْﻢُﻬُﺑﻮُﻠُﻗ ْﺖَﻠِﺟَﻭ ُﻪّﻠﻟﺍ َﺮِﻛُﺫ ُﻪُﺗﺎَﻳﺁ ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ ْﺖَﻴِﻠُﺗ ﺍﺫﺇﻭ ْﻢِﻬِّﺑَﺭ ﻰﻠﻋﻭ ًﺎﻧﺎَﻤﻳِﺇ ْﻢُﻬْﺗَﺩﺍَﺯ َﻥﻮُﻠَّﻛَﻮَﺘَﻳ ﺎﻤﻣﻭ َﺓَﻼَّﺼﻟﺍ َﻥﻮُﻤﻴِﻘُﻳ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ َﻥﻮُﻘِﻔﻨُﻳ ْﻢُﻫﺎَﻨْﻗَﺯَﺭ ًﺎّﻘَﺣ َﻥﻮُﻨِﻣْﺆُﻤْﻟﺍ ُﻢُﻫ َﻚِﺌـَﻟْﻭُﺃ ْﻢِﻬِّﺑَﺭ َﺪﻨِﻋ ٌﺕﺎَﺟَﺭَﺩ ْﻢُﻬَّﻟ ٌﻢﻳِﺮَﻛ ٌﻕْﺯِﺭَﻭ ٌﺓَﺮِﻔْﻐَﻣَﻭ Sesungguhnya orang-orang
yang beriman ialah mereka
yang bila disebut nama
Allah gemetarlah hati
mereka, dan apabila
dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka
(karenanya), dan hanya
kepada Tuhanlah mereka
bertawakkal. (yaitu) orang-
orang yang mendirikan
shalat dan yang menafkahkan sebagian dari
rezki yang Kami berikan
kepada mereka. Itulah
orang-orang yang beriman
dengan sebenar-benarnya.
mereka akan memperoleh beberapa derajat
ketinggian di sisi Tuhannya
dan ampunan serta rezki
(nikmat) yang mulia. ﺍﻮﻨﻣﺁ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ َﻥﻮُﻨِﻣْﺆُﻤْﻟﺍ ﺎﻤﻧﺇ ﺍﻮﺑﺎﺗﺮﻳ ْﻢَﻟ َّﻢُﺛ ِﻪِﻟﻮُﺳَﺭَﻭ ِﻪَّﻠﻟﺎِﺑ ْﻢِﻬِﻟﺍَﻮْﻣَﺄِﺑ ﺍﻭﺪﻫﺎﺟﻭ ِﻪَّﻠﻟﺍ ِﻞﻴِﺒَﺳ ﻲﻓ ْﻢِﻬِﺴُﻔﻧَﺃَﻭ َﻥﻮُﻗِﺩﺎَّﺼﻟﺍ ُﻢُﻫ َﻚِﺌَﻟْﻭُﺃ Sesungguhnya orang-orang
yang beriman itu hanyalah
orang-orang yang percaya
(beriman) kepada Allah dan
Rasul-Nya, kemudian
mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang
(berjihad) dengan harta
dan jiwa mereka pada jalan
Allah. mereka Itulah orang-
orang yang benar.(QS.49:15) Beberapa hal yang bisa sarikan
dari penjelasan diatas adalah : Pertama, jaga dan pelihara
iman yang sudah Allah
semayamkan dalam dada
kita masing-masing. Jangan hanya karena nilai dunia yang
tidak seberapa (jika
dibandingkan kebahagiaan surga)
, iman kita tergadaikan.
Sebaliknya, tantangan sebesar
apapun hendaknya tidak membuat kita jadi menyerah.
Ingat, bahkan nilai Iman ini lebih
berharga dibanding nyawa kita
sendiri. Mengorbankan nyawa
untuk iman adalah suatu yang
relistis, logis dan akuntabel. Dan itulah resiko sebagai orang yang
mengaku beriman. Kedua, jangan segan &
menunda untuk bertaubat
(dengan syarat sebenar-
benarnya). Karena itulah cara terbaik menjaga dan
meningkatkan iman. Dengan
bertaubat, maka akan bertekad
selalu memperbaiki diri dan
memperbanyak amalan shaleh
sebagai penutup kesalahan dan dosa yang dilakukan. Jangan
sampai terlambat sebelum ajal
datang. Kedua, Tingkatkan dakwah
kepada diri, keluarga,
sekitar dan seluas-luasnya. Bukanlah termasuk beriman yang
sebenarnya ketika mempunyai
anggapan “yang penting saya selamat dan mendapat ridho-Nya
masuk surga tanpa peduli kondisi
orang lain”. Berdakwah dengan santun, saling nasehat-
menasehati dengan ikhlas tanpa
kedengkian. Ketiga, Keshalehan ibadah
kepada Allah tidak akan
berarti jika tidak
dibuktikan dengan
keshalehan sosial. Keimanan akan berarti apabila mempunyai
manfaat bagi diri dan orang lain.
Dan keimanan akan berarti jika
orang lain merasa aman berada
diantara kita.
Semoga bermanfaat

Rabu, Mei 18, 2011

RENUNGAN KEMATIAN

Adakah orang yang mendebat kematian dan sakaratul maut? Adakah orang yang mendebat kubur dan azabnya? Adakah orang yang mampu menunda kematiannya dari waktu yang telah ditentukan? Mengapa manusia takabur padahal kelak akan dimakan ulat? Mengapa manusia melampaui batas padahal di dalam tanah kelak akan terbujur? Mengapa berandai- andai, padahal kita mengetahui kematian akan datang secara tiba-tiba? “Sesungguhnya kematian adalah haq, pasti terjadi, tidak dapat disangkal lagi. Allah Subhanahu wata’ ala berfirman, artinya, “Dan datanglah sakaratul maut yang sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari dari padanya.” (QS: Qaaf: 19) Adalah salah bila seseorang yang
mengira bahwa kematian itu
hanya ke-fana-an semata dan
ketidak-adaan secara total yang
tidak ada kehidupan,
perhitungan, hari dikumpulkan, kebangkitan, surga atau neraka
padanya!! Sebab andaikata
demikian, tentulah tidak ada
hikmah dari penciptaan dan
wujud kita. Tentulah manusia
semua sama saja setelah kematian dan dapat beristirahat
lega; mukmin dan kafir sama,
pembunuh dan terbunuh sama, si
penzhalim dan yang terzhalimi
sama, pelaku keta’ atan dan maksiat sama, penzina dan si
rajin shalat sama, pelaku
perbuatan keji dan ahli takwa
sama. Pandangan tersebut hanyalah
bersumber dari pemahaman
kaum atheis yang mereka itu
lebih buruk dari binatang sekali
pun. Yang mengatakan seperti ini
hanyalah orang yang telah tidak punya rasa malu dan menggelari
dirinya sebagai orang yang
bodoh dan ‘ gila.’ (Baca: QS: At- Taghabun:7, QS: Yaasiin: 78-79) Kematian adalah terputusnya
hubungan ruh dengan badan,
kemudian ruh berpindah dari
satu tempat ke tempat yang
lain, dan seluruh lembaran amal
ditutup, pintu taubat dan pemberian tempo pun terputus. Nabi shallallahu ‘ alaihi wasallam bersabda, yang artinya:
“Sesungguhnya Alloh menerima taubat seorang hamba selama
belum sekarat.” (HR: At-Turmu- dzi dan Ibn Majah, dishahihkan Al-
Hakim dan Ibn Hibban) Kematian Merupakan
Musibah Paling Besar!! Kematian merupakan musibah
paling besar, karena itu Alloh
Subhanahu Wa Ta’ ala menamakannya dengan ‘ musibah maut’ (QS: Al-Maidah:106). Bila seorang hamba ahli keta’ atan didatangi maut, ia menyesal
mengapa tidak menambah amalan
shalihnya, sedangkan bila
seorang hamba ahli maksiat
didatangi maut, ia menyesali atas
perbuatan melampaui batas yang dilakukannya dan berkeinginan
dapat dikembalikan ke dunia lagi,
sehingga dapat bertaubat
kepada Alloh Subhanahu Wa
Ta’ ala dan memulai amal shalih. Namun! Itu semua adalah mustahil
dan tidak akan terjadi!! (Baca: QS:
Fushshilat: 24, QS: Al-Mu’ minun: 99-100) Ingatlah Penghancur Segala
Kenikmatan!! Nabi shallallahu ‘ alaihi wasallam menganjurkan agar banyak
mengingat kematian. Beliau
bersabda, yang artinya:
“Perbanyaklah mengingat penghancur kenikmatan (maut)
” (HR: At-Tirmidzi, hasan menurutnya). Imam Al-Qurthubi
rahimahulloh berkata, “Para ulama kita mengatakan, ucapan
beliau, “Perbanyaklah mengingat penghancur kenikmatan”, merupakan ucapan ringkas tapi
padat, menghimpun makna
peringatan dan amat mendalam
penyampaian wejangannya.
Sebab, orang yang benar-benar
mengingat kematian, pasti akan mengurangi kenikmatan yang
dirasakannya saat itu,
mencegahnya untuk bercita-cita
mendapatkannya di masa yang
akan datang serta membuatnya
menghindar dari mengangankannya, sekalipun hal
itu masih memungkinkannya. Namun jiwa yang beku dan hati
yang lalai selalu memerlukan
wejangan yang lebih lama dari
para penyuluh dan untaian kata-
kata yang meluluhkan sebab bila
tidak, sebenarnya ucapan beliau tersebut dan firman Alloh
Subhanahu Wa Ta’ ala dalam surat Ali ‘ Imran ayat 185, (artinya, “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati”) sudah cukup bagi pendengar dan
pemerhati-nya.!!” Siapa Orang Yang Paling
Cerdik? Ibnu Umar radhiyallahu ‘ anhuma pernah berkata, “Aku pernah menghadap Rasululloh shallallahu
‘ alaihi wasallam sebagai orang ke sepuluh yang datang, lalu
salah seorang dari kaum Anshor
berdiri seraya berkata, “Wahai Nabi Alloh, siapakah manusia yang
paling cerdik dan paling tegas?” Beliau menjawab, “(adalah) Mereka yang paling banyak
mengingat kematian dan paling
siap menghadapinya. Mereka
itulah manusia-manusia cerdas;
mereka pergi (mati) dengan
harga diri dunia dan kemuliaan akhirat.” (HR: Ath-Thabrani, dishahihkan al-Mundziri) Faedah Mengingat Kematian Di antara faedah mengingat
kematian adalah: Mendorong diri untuk bersiap-siap menghadapi kematian sebelum datangnya. Memperpendek angan-angan untuk berlama-lama tinggal di dunia yang fana ini, karena panjang angan-angan merupakan sebab paling besar lahirnya kelalaian. Menjauhkan diri dari cinta dunia dan rela dengan yang sedikit. Menyugesti keinginan pada akhirat dan mengajak untuk berbuat ta’ at. Meringankan seorang hamba dalam menghadapi cobaan dunia. Mencegah kerakusan dan ketamak-an terhadap kenikmatan duniawi. Mendorong untuk bertaubat dan mengevaluasi kesalahan masa lalu. Melunakkan hati, membuat mata menangis, memotivasi keinginan mempelajari agama dan mengusir keinginan hawa nafsu. Mengajak bersikap rendah hati (tawadhu’) , tidak sombong, dan berlaku zhalim. Mendorong sikap toleransi, me-ma’ afkan teman dan menerima alasan orang lain.

Senin, April 18, 2011

4 NASEHAT UNTUK SAUDARI MUSLIMAH

Dunia telah menawarkan gemerlap perhiasannya. Di sana ada sisi-sisi kehidupan yang mengancam kehormatan kaum wanita. Tak layak kita lalai menelaah ancaman itu melalui untaian nasihat untuk mengingatkan setiap wanita muslimah yang menginginkan keselamatan. Saudariku muslimah, hendaknya engkau waspada akan bahaya hubungan yang haram dan segala yang berselubung “cinta” namun menyembunyikan sesuatu yang nista. Engkau pun hendaknya berhati-hati terhadap pergaulan bebas dengan para pemuda ataupun laki-laki tak bermoral yang ingin merampas kehormatanmu di balik kedok “cinta”. Duhai saudariku muslimah – semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya padamu – ada hal- hal yang semestinya engkau waspadai : Pertama, tabarruj1. Hati- hatilah, jangan sampai dirimu terjatuh dalam perangkapnya dan janganlah kecantikan yang Allah anugerahkan kepadamu membuatmu terpedaya. Sesungguhnya akhir dari sebuah kecantikan hanyalah bangkai yang menjijikkan dalam kegelapan kubur dan secarik kain kafan, beserta cacing-cacing
yang merasa iri padamu dan merampas kecantikan itu darimu. Ingatlah Saudariku, wanita yang bertabarruj berhak mendapatkan laknat, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘ alaihi wassalam2 : “Laknatilah mereka (wanita yang bertabarruj), karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang terlaknat”. Bahkan Beliau Shallallahu ‘ alaihi wassalam telah bersabda3: “Dan wanita-wanita yang berpakaian namun (pada hakekatnya) telanjang, mereka berlenggak-lenggok, kepala- kepala mereka seperti punuk- punuk unta yang miring, mereka tidak akan masuk ke dalam surga, bahkan mereka tidak akan dapat mencium harumnya surga, padahal wanginya dapat tercium dari jarak sekian- sekian”. Tidakkah engkau ketahui, duhai Saudariku, saat ini wanita telah menjadi barang dagangan yang murah. Buktinya adalah iklan- iklan televisi. Tidaklah engkau melihat iklan sepatu atau alat- alat olahraga, bahkan iklan kolam
renang, pasti di sana ditayangkan sosok wanita. Di manakah gerangan orang- orang yang menuntut kebebasan kaum wanita? Sesungguhnya mereka menuntut kebebasan wanita bukanlah karena simpati atau iba terhadap wanita, justru mereka menuntut kebebasan itu agar dapat menikmati wanita! Satu bukti bahwa wanita itu tidak berharga di sisi mereka adalah ucapan salah seorang dari
“serigala” tak bermoral. Ia menyatakan: ”Gelas (khamar) dan perempuan cantik lebih banyak menghancurkan umat Muhammad daripada seribu senjata. Maka tenggelamkanlah mereka dalam cinta syahwat”. Tahukah dirimu, bagaimana para wanita diperdagangkan oleh orang-orang yang menuntut kebebasannya? Seakan-akan mereka berkata: Janganlah kau tertipu dengan senyumanku Karena kata-kataku membuatmu tertawa, Namun sesungguhnya perbuatanku membuatmu menangis Kedua, telepon. Berapa banyak sudah pemudi yang direnggut kesuciannya dan ditimpa kehancuran dalam kehidupannya? Bahkan sebagian di antara mereka bunuh diri. Semua itu tidak lain disebabkan oleh telepon. Coba engkau simak kisah ini! Sungguh, di dalamnya tersimpan pelajaran berharga. Ada seorang gadis berkenalan dengan seorang pemuda melalui telepon, kemudian mereka menjalin hubungan akrab. Seiring berlalunya waktu tumbuhlah benih-benih asmara di antara mereka. Suatu hari “serigala” itu mengajaknya pergi. Tatkala ia berada di atas mobil, lelaki itu menghisap rokok. Ternyata asap rokok itu membiusnya. Setelah sadar ia temukan dirinya berada di depan pintu rumahnya dalam keadaan telah dilecehkan kehormatannya. Ia mendapati dirinya mengandung anak hasil zina. Akhirnya gadis itu
bunuh diri, karena ingin lari dari aib dan cela. Sungguh lelaki itu ibarat seekor serigala yang memangsa kambing betina. Setelah puas mengambil apa yang ia kehendaki, ia pergi dan meninggalkannya. Ketiga, khalwat.4 Semestinya engkau jauhi khalwat, karena khalwat adalah awal bencana yang akan menimpamu, sebagaimana ucapan Nabi Shallallahu ‘ alaihi wassalam5 : “Tidaklah seorang lelaki berkhalwat (berduaan) dengan seorang perempuan kecuali yang ketiganya adalah syaitan”. Apabila syaitan datang padamu, ia akan menjerumuskanmu dalam musibah. Berapa banyak gadis yang diperdaya oleh lelaki tak bermoral, hingga terjadilah perkara yang keji. Semuanya dikemas dengan label “cinta”. Ada seorang gadis pergi berdua bersama pasangannya, lalu lelaki itu merayunya dengan kata-kata
yang manis. Dikatakannya pada gadis itu, yang mereka lakukan itu adalah sesuatu yang indah dan menyenangkan. Akhirnya lelaki itu pun mengajaknya pergi ke tempat yang sunyi. Ketika sang gadis meminta untuk pulang, lelaki itu menolaknya, kemudian… Keempat, pergaulan yang jelek. Nabi Shallallahu ‘ alaihi wassalam bersabda6 : “Seseorang itu ada diatas agama temannya, maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa yang ia jadikan teman” Wahai saudariku, ambillah pelajaran dari selainmu, sebelum engkau mengalami apa yang ia alami. Sesungguhnya orang yang berbahagia adalah orang yang dapat memetik nasihat dari peristiwa yang menimpa orang lain, dan orang yang celaka adalah orang yang hanya bisa mendapat nasihat dari sesuatu yang menimpa dirinya sendiri. Akhirnya, segala puji hanyalah bagi Allah Rabb seluruh alam. (diterjemahkan dari kitabUkhti Al Muslimah Ihdzari Adz Dzi’ ab karya Salim Al ‘ Ajmi oleh Ummu ‘ Affan Nafisah bintu Abi Salim) Catatan Kaki: 1. Tabarruj adalah berhias di depan selain mahramnya 2. Diriwayatkan Imam Ahmad dalam Musnad nomor 7083 dengan tahqiq Ahmad Syakir. Beliau mengatakan :”Sanad hadits ini shahih”. 3. Diriwayatkan Imam Muslim nomor 2128. 4. Khalwat adalah berdua-duaan dengan selain mahram. 5. Shahih Sunan At-Tirmidzi karya
Syaikh Al Albani : 1187 dan dalam Silsilah Ash-Shahihah karya beliau juga nomor hadits 430. 6. Diriwayatkan Imam Ahmad dan Abu Dawud, lihatlah Silsilah Ash- Shahihah Imam Al-Albani nomor 927