Laman

Entri Populer

Minggu, Mei 01, 2011

surat untuk saudara ku

Saudaraku .. Tulisan ini kutujukan
kepadamu, ya .. kepadamu
yang mengharapkan Ridho
Allah dan kenikmatan yang
kekal di sisiNya, serta
takut kepada siksa dan azab yang Allah Ta’ ala siapkan untuk orang-orang
yang bermaksiat dan kafir. Kepadamu saudaraku, yang
pernah merasakan manisnya
keimanan dan nikmatnya
berjalan diatas jalan yang
lurus serta indahnya
mendekatkan diri kepada Allah. Kepadamu saudaraku, yang
dulu bersemangat dan
berpacu menuntut ilmu
serta mengajak kepada
kebaikan. Kepadamu saudaraku yang
dulu sering kulihat berzikir,
membaca dan menghapalkan
Al Qur’ an. Apa yang terjadi pada
dirimu? Kenapa engkau kini
mulai menjauh dari teman-
temanmu yang rajin sholat
berjama’ ah, cinta kepada ilmu agama, gemar
mempelajari Al Qur’ an dan Hadits serta membaca
buku-buku yang
bermanfaat? Kenapa aku melihat
semangatmu memudar,
penampilanmu juga
berobah ..tidak lagi seperti
dulu yang berusaha
mengikuti sunnah-sunnah Nabi shollallahu ‘ alaihi wa sallam? ingatkah engkau, ketika itu
engkau berhenti dari
tempatmu bekerja,
kenapa?! Ketika itu engkau
mengatakan, karena tidak
bisa sholat berjama’ ah ke mesjid! Karena engkau takut fitnah
syahwat yang slalu
menggoda! Karena engkau ingin
meninggalkan nyanyian dan
menggantikannya dengan
mendengarkan Al Qur’ an! Karena engkau ingin
menjaga ‘ iffah dirimu! Karena engkau ingin
menjaga Dinmu!! Saudaraku .. kenapa aku
lihat syahwat mulai
mengalahkanmu, hasrat pun
membelenggumu..wajahmu
tidak pernah lagi kulihat di
majelis-majelis ilmu! Apakah engkau telah
menyimpulkan bahwa iltizam
dan keistiqomahanmu serta
keta’ atanmu kepada Robbmu selama ini sebuah
kesalahan, lalu engkau
memilih jalan lain; jalan
yang menyimpang, maksiat
dan kelalaian – agar engkau bisa sampai ke surga
Firdaus?! Ataukah engkau mengira
jalan yang telah engkau
tempuh selama ini terasa
terlalu panjang dan berat,
lalu engkau tidak sabar dan
memilih jalan orang-orang lali dan lengah yang
diperbudak hawa nafsu
mereka, yang keinginan
mereka hanyalah sebatas
diri mereka sendiri, tidak
peduli kepada Dinullah dan Dakwah Rasulullah
shollallahu ‘ alaihi wa sallama. Ataukah engkau telah
melupakan kematian dan
sakarat-nya … Melupakan kuburan dan
kegelapannya … Hari kiamat dan
kedahsyatannya … Neraka dan keras azabnya
… Semoga Allah melindungimu
dari itu semua Dan semoga Allah tidak
menjadikanmu termasuk
orang-orang yang
dikatakanNya, “Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang
telah Kami berikan
kepadanya ayat-ayat Kami
(pengetahuan tentang isi Al
Kitab), kemudian Dia
melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu Dia
diikuti oleh syaitan (sampai
Dia tergoda), Maka jadilah
Dia Termasuk orang-orang
yang sesat.” (Al A’ rof : 175) Kuharap dadamu lapang dan
maafkan aku karena
kerasnya kata-kataku
kepadamu. Akan tetapi
kecintaanku kepadamu yang
kusimpan di dalam dadaku, dan kekhawatiran su-ul
khotimah atas dirimu .. hal
itulah yang telah membakar
hatiku. Setiap kali aku
melihat kondisimu yang
membuat gembira musuhmu (Syetan beserta
pengikutnya) serta
membuat sedih teman-
teman dan orang-orang
yang mencintaimu. Saudaraku, akankah engkau
kembali sebelum kematian
mendatangi?. Kapankah
engkau kembali kepada
taman keta’ atan dan telaga taubat serta
istiqomah yang penuh
rahmah dan berkah dari
Allah?? “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan
perbuatan keji atau
Menganiaya diri sendiri,
mereka ingat akan Allah,
lalu memohon ampun
terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat
mengampuni dosa selain
dari pada Allah? dan
mereka tidak meneruskan
perbuatan kejinya itu,
sedang mereka mengetahui”.(Ali Imron : 135) Tumbuhkanlah harapanmu,
bangunlah asamu,
sesungguhnya engkau
memiliki Robb yang maha
luas ampunanNya,
membentangkan TanganNya siang dan malam untuk
mengampuni orang-orang
yang berdosa. Mohonlah hidayah kepada
Allah Ta’ ala dengan tulus dari hatimu. Lihatlah Nabimu
yang engkau cintai
shollallahu ‘ alaihi wa sallama meminta hidayah
kepada Robbnya, beliau
berdo’ a, “Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepadaMu
petunjuk, ketakwaan,
kesucian dan kekayaan”. (HR. Muslim, At-Tirmidzi dan
Al Baihaqy dari Ibnu
Mas’ ud, dan sanadnya shohih, lihat, Shohih Al
Jami’ no. 1275) Beliau shollallahu ‘ alaihi wa sallama mengajarkan itu
sebagaimana beliau
mengajarkan cucunya Al
Hasan bin Ali rodhiyallahu
‘ anhuma agar di dalam qunut mengucapkan, “Ya Allah berilah aku petunjuk sebagaimana
orang-orang yang engkau
tunjuki”. (HR. Abu Dawud, An Nasa-I dan lain-lainnya,
dari Abul Hawro’ , dan sanadnya shohih, lihat :
Misykatul Mashobiih no.
1273) Nabi shollallahu ‘ alaihi wa sallama juga berlindung
kepada Allah dari kesesatan
setelah petunjuk, “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan
kemuliaanMu dari Engkau
sesatkan, tidak ada Ilah
yang diibadati dengan hak
melainkan Engkau”. (Muttafaqun ‘ alaihi dari Ibnu Abbas) Dalam do’ a safar beliau mengucapkan, “Dan aku berlindung kepadaMu dari Al Haur
setelah Al Kaur ”. (HR. Muslim) Maksud Al Haur setelah Al
Kaur yaitu; kerusakan
setelah kebaikan,
kesesatan setelah
petunjuk. Akuilah dosamu .. tangisilah
kesalahan dan kelalaianmu.
Mintalah kepada Allah, agar
Ia tidak menghinakanmu di
hari pembalasan, serta
agar Ia memutihkan wajahmu ketika dihitamkan
wajah-wajah pelaku maksiat
dan orang-orang kafir. Mulailah lembaran baru
yang putih bersama Allah
Ta’ ala dengan keta’ atan dan taubat nashuhah. “Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan
orang-orang yang menyeru
Tuhannya di pagi dan senja
hari dengan mengharap
keridhaan-Nya; dan
janganlah kedua matamu berpaling dari mereka
(karena) mengharapkan
perhiasan dunia ini; dan
janganlah kamu mengikuti
orang yang hatinya telah
Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta
menuruti hawa nafsunya
dan adalah keadaannya itu
melewati batas.” (Al Kahfi : 28) Palingkanlah wajahmu dari
teman-teman yang tidak
baik, dari orang-orang
yang tidak peduli apakah
engkau nanti di sorga atau
di neraka. Bahkan lebih dari itu, kelak mereka di hari
kiamat meminta kepada
Allah Ta’ ala supaya Allah menambahkan azab yang
berlipat untuk teman-
teman mereka. “mereka berkata (lagi): “Ya Tuhan kami; barang siapa
yang menjerumuskan Kami
ke dalam azab ini Maka
tambahkanlah azab
kepadanya dengan berlipat
ganda di dalam neraka”. (Shod : 61) Bersihkan dari dirimu debu-
debu dosa dan kelengahan.
Bergabunglah dengan
kafilah yang berjalan
menuju Allah Ta’ ala. Kembalilah
saudaraku ..kepada Allah
Ta’ ala, agar engkau kembali menjadi telaga
kebaikan yang selalu
mengalirkan manfaat untuk
umatmu. Saudaraku, berikut ini
sebagian kiat dan asbab
yang akan membantumu
untuk tetap teguh dan
istiqomah dengan izin Allah
Ta’ ala : 1. Do’ a yang tulus, berdo’ alah, “Hai Yang Membolak- balikkan hati, teguhkanlah
hatiku di atas din-Mu”. 2. Carilah teman yang baik
dan sholeh, yang akan
membantumu untuk ta’ at kepada Allah. 3. Jauhkan dirimu dari
teman-teman yang tidak
baik. 4. Jagalah Kitabullah,
dengan membaca,
menghapal dan mempelajari
makna-makna serta hukum-hukumnya,
ketahuilah Al Qur’ an adalah obat hati yang sakit. 5. Jagalah ibadah-ibadah
fardhu dan ibadah-ibadah
nafilah yang mengiringinya. 6. Menuntut ilmu sya’ ri dan menghadiri majelis-majelis
ilmu. 7. Takut kepada dosa dan
akibatnya, karena dosa
adalah penyebab su-ul
khotimah. 8. Membaca buku-buku yang
bermanfa’ at, mengikuti daurah-daurah ilmiyah dan
dakwiyah. 9. Ghoddul Bashor (menahan
pandangan dari penyebab
maksiat), percayalah
dengan ghoddul bashor
hatimu akan lebih tenang
dan terasa manisnya keimanan. 10. Ingatlah permusuhan
syetan terhadapmu dalam
setiap detik. Dan
bahwasanya ia senantiasa
mengintai kelengahanmu
serta menggunakannya untuk menyeretmu menjadi
temannya di neraka kelak. Terakhir saudaraku,
kalimat-kalimat ini mungkin
keras dan tajam, akan
tetapi ia memancar dari
cinta yang tulus, hatiku
lebih dahulu mengatakannya sebelum penaku
menorehkannya, karena
kasihan kepadamu
saudaraku tercinta. Tidak
ada yang kuinginkan
melainkan kebaikan untukmu. Semoga Allah
Ta’ ala melimpahkan rahmatNya untuk kita … Dan sampai bertemu di atas
jalan kebaikan dengan izin
Allah Ta’ ala, semoga Allah menjagamu saudaraku.

Tidak ada komentar: